Berita

Foto/Net

Bisnis

Anak Buah Susi Tangkap Lagi 2 Kapal Maling Ikan Di Natuna

SENIN, 25 SEPTEMBER 2017 | 10:32 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pengawasan terhadap ka­pal pencuri ikan tidak boleh meredup. Pasalnya, para pelaku pencurian ikan asing masih terus mencoba melakukan kegiatan haram tersebut diperairan In­donesia, meskipun pemerintah sudah bertindak tegas.

Direktorat Jenderal Penga­wasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kemen­terian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, pada pekan lalu, pihaknya berhasil menangkap dua kapal perikanan asing (KIA) ilegal di perairan Natuna.

"Kedua kapal yang ditangkap mengibarkan bendera Malaysia. Namun, berdasarkan pengama­tan di lapangan, diduga kuat kedua kapal tersebut merupakan kapal yang berasal dari Viet­nam," kata Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKPKKP Waluyo Sejati Abutohir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada akhir pekan.


Penangkapan dua kapal terse­but dilakukan kapal pengawas perikanan ORCA02, di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEEI) Laut Natuna, Kepu­lauan Riau, pada Minggu (17/9). Menurut Waluyo, kedua kapal tersebut ditangkap karena tidak mengantongi izin dari pemerin­tah Indonesia.

Dari penangkapan itu, lanjut Waluyo, pihaknya mengamankan 29 orang anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Vietnam.

Kedua kapal tersebut dan ABK kini sudah diamankan di Pangkalan PSDKP Batam. Proses hukum akan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan Pang­kalan PSDKP Batam.

Kapal-kapal tersebut diduga melakukan pelanggaran dengan sangkaan tindak pidana perika­nan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah den­gan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 20 miliar.

Penangkapan kedua kapal tersebut menambah jumlah kapal perikanan ilegal yang berhasil ditangkap oleh armada kapal pengawas perikanan KKP.

Sejak Januari sampai dengan pertengahan September 2017, kapal yang ditangkap sebanyak 107 kapal yang terdiri atas 68 berbendera Vietnam, 4 berbendera Filipina, dan 9 berbendera Malay­sia. Sebanyak 26 kapal lainnya berbendera Indonesia. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya