Berita

Politik

Bila Panglima TNI Dicopot, Ketegangan Politik Semakin Tinggi

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017 | 21:04 WIB | LAPORAN:

Pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang isu pembelian 5.000 pucuk senjata oleh institusi non militer dianggap wajar, mengingat tugas TNI adalah menjaga pertahanan negara.

Meski pernyataan Gatot diluruskan oleh Menko Polhukam Jenderal (Purn) TNI Wiranto yang memastikan tidak ada pembelian senjata dari luar negeri sebanyak 5.000 pucuk.

Menanggapi hal tersebut, banyak pihak meyakini bahwa posisi Gatot tidaklah blunder. Sebab, hanya menjalankan tugasnya sebagai panglima TNI.


"Kalau nasib Gatot tetap aman karena Gatot sebagai panglima TNI sedang menjalankan tugasnya," kata pemerhati politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Mirza Harera saat dihubungi, Minggu (24/9).

Menurutnya, Presiden Joko Widodo hanya perlu mengevaluasi pernyataan Gatot yang disampaikan kepada publik soal pembelian senjata tersebut. Jokowi tidak perlu sampai mencopot Gatot dari posisinya sebagai panglima TNI. Mirza menengarai jika Jokowi sampai mencopot Gatot justru akan membuat panas perpolitikan nasional.

"Jika karena masalah ini Gatot dicopot oleh presiden, eskalasi ketegangan politik akan semakin menjadi tinggi," bebernya.

Dalam acara silaturahmi bersama Purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat lalu (22/9), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan adanya institusi yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia.

"Tapi datanya pasti kami akurat, ada kelompok institusi yang akan membeli lima ribu pucuk senjata. Bukan militer, ada itu," bebernya.

Menurut Gatot, institusi dimaksud mencatut nama Presiden Joko Widodo.

"Memakai nama presiden, seolah-olah itu dari presiden yang berbuat, padahal saya yakin itu bukan presiden. Informasi yang saya dapat kalau tidak A1 saya tidak akan sampaikan di sini," jelasnya.

Gatot memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawasi institusi yang memesan 5.000 senjata tersebut. [wah]             

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya