PT KAI Commuterline Jabodetabek (KCJ) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunda operasional Kereta Rangkaian Listrik (KRL) Bekasi-Cikarang yang rencananya beroperasi pada 17 September 2017. Penundaan ini dilakukan untuk memaksimalkan persiapan operasional sekaligus memastikan aspek kenyamanan dan keamanan.
Vice President ( VP) CommuÂnication PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, Kementerian PerÂhubungan ingin proses finishÂing lebih maksimal sebelum beroperasi.
"Tentu kita menunggu restu Kemenhub sebelum mengoperasikan KRL Cikarang-Bekasi. Saat ini, PT KCJ terus melakuÂkan koordinasi dengan Direktorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub, sebagai pihak yang berwenang dalam pembukaan jalur," kata Eva di Jakarta.
Eva mengatakan, dari koorÂdinasi yang dilakukan KCJ dan Kemenhub, memang diputuskan operasi akan dilakukan pada awal Oktober. Ini dilakukan setelah dipastikan aspek keamanan dan keselamatan penumpang sudah terpenuhi dengan baik.
Humas Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajuju menerangkan, hasil uji coba dan tinjauan yang telah dilakukan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub di Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Tambun, Stasiun Cibitung, dan Stasiun Cikarang pada Kamis (14/9), KRL belum memenuhi persyaratan.
"Di beberapa stasiun belum memenuhi standar dan belum siap sepenuhnya. Seperti di Stasiun Tambun dan Stasiun Cikarang, belum adanya fasilitas penunjang seperti CCTV,
safety line, papan informasi serta pengaturan dan pemisahan alur keluar masuk penumpang," ujar Joice.
Selain itu, sterilisasi stasiun juga menjadi salah satu pertimÂbangan diundurnya pengoperasian lintas Bekasi-Cikarang, karena dua stasiun tersebut memang belum sepenuhya diÂmodernisasi.
Menurut Joice, pengoperasian KRL ditunda hingga awal OktoÂber 2017. Hingga saat ini pemÂbangunan fasilitas operasi untuk Listrik Aliran Atas (LAA) lintas Bekasi-Cikarang telah selesai.
"Dengan melihat besarnya harapan masyarakat, Ditjen Perkeretaapian bersama dengan pihak terkait berusaha keras mempersingkat waktu penyeÂlesaian penyempurnaan kelengÂkapan fasilitas pendukung untuk pengoperasian KRL lintas BekaÂsi-Cikarang," pungkas dia.
Harus MatangPengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta PT KCJ mematangkan persiapan operasional KRL rute Cikarang-Bekasi. "Jangan sampai, saat beroperasi malah timbul masalah baru. Khususnya peningkatan kepadatan di rute Bekasi-Jakarta Kota. Selain ini, sisi keamanan dan keselamatan penumpang juga harus sesuai standar perÂsyaratan yang berlaku," kata Azas kepada
Rakyat Merdeka.
Saat ini, masalah persinyalan dan gangguan perjalanan yang kerap terjadi dalam operasional KRL commuterline belum 100 persen tuntas.
"Jangan sampai, masalah klasik ini ikut terjadi di rute Cikarang-Bekasi karena dampaknya akan besar pada kepadatan penumpang KRL. Karenanya, persiaÂpan harus matang dulu sebelum dioperasikan," tegasnya.
Sebelumnya, Ditjen PerkereÂtaapian Kemenhub bersama PT KCJ telah melakukan uji coba jalur KRL Bekasi-Cikarang pada 28 Juli 2017. Diperkirakan untuk waktu tempuh Cikarang-Jakarta Kota selama 90 menit. Nantinya tarif yang akan dikeÂnakan kepada penumpang KRL Jakarta Kota-Cikarang sebesar Rp 5.000. ***