Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesi (PB KB PII) termasuk kelompok masyarakat yang mendukung Film Pengkhianatan G30S/PKI diputar dan ditonton kembali.
Bahkan PB KB PII menginstruksikan kepada pengurus dan anggota KB PII dan PII di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan nobar (nonton bareng).
"Kita instruksikan untuk Nobar Film Pengkhianatan G30S/PKI di semua Rumah/Markas KB PII dan Sekretariat PII seluruh Indonesia," tegas Ketua Umum PB KB PII Nasrullah Larada dalam keterangannya (Rabu, 20/9).
Tujuannya agar umat Islam dan anggota dan kader PII pada khususnya tidak melupakan sejarah penting dalam percaturan sejarah di Indonesia dimana PKI dan ajaran komunisme berulangkali melakukan kekerasan politik kepada bangsa Indonesia.
Apalagi dalam sejarah, PII pernah menjadi korban agitasi dan aksi kekerasan politik PKI saat kader-kader PII melakukan mental training di Kediri, Jawa Timur pada tahun 1948. Insiden yang dikenal sebagai Kanigoro Affair ini tidak mungkin dilupakan begitu saja oleh kader-kader PII hingga sekarang.
Karena itu, acara Nobar KB PII dan PII di seluruh Indonesia juga bisa menjadi ajang ideologisasi kader-kader PII karena generasi muda sekarang banyak yang sudah melupakan sejarah penting di masa lalu.
"Karena mereka tidak mengalami, jadi perlu pembelajaran melalui diskusi, nobar dan sarana pendidikan lainnya," tambah Nasrullah.
Dia menambahkan, KB PII bersama umat Islam memiliki tanggungjawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mempelajari sejarah, termasuk mempelajari kisah kelam di masa lalu sangat penting bagi generasi muda agar peristiwa yang sama tidak terjadi di masa yang akan datang," tandasnya.
[zul]