Berita

Donald Trump/net

Dunia

Pidato Pertama Di PBB, Trump Akan Gunakan Bahasa Lebih Keras Untuk Korea Utara

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017 | 14:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan berbicara tegas tentang ancaman Korea Utara dalam pidato pertamanya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, di New York, hari ini.

Seperti disebutkan sebelumnya oleh Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, Trump akan menggunakan panggung itu untuk mengkampanyekan tindakan lebih keras kepada Korea Utara setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi terberat sepanjang sejarah.

Seorang pejabat Gedung Putih yang minta identitasnya dirahasikan, dikutip Reuters, mengatakan, Trump akan berbicara dengan sangat tegas mengenai ancaman Korea Utara dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap keamanan semua negara di ruangan sidang PBB itu.


Juga ada kemungkinan Trump bakal menyorot China yang membuatnya frustrasi karena tidak dapat mengendalikan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Senin kemarin waktu setempat, Trump telah berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping, dan menekankan komitmen terus menekan Korea Utara dengan memberlakukan resolusi PBB.

Kontrol perbatasan, perdagangan dan kesepakatan internasional yang tidak menguntungkan AS, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan AS, pun bakal jadi bahan pidato.

Tema pidato Trump akan konsisten dengan filosofi "America First" yang membantunya memenangkan pemilihan presiden tahun lalu. Pidato itu dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.30 waktu New York (Selasa, 19/9).

Sebelumnya, pada Sabtu lalu (16/9), pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan, kekuatan militer negaranya tak lama lagi mencapai "ekuilibrium" dengan AS.

Klaim itu dikemukakan setelah Korea Utara melepaskan lagi sebuah rudal balistik ke arah Jepang pada Jumat pagi (15/9).

Korea Utara mengkonfirmasi rudal terakhir yang diluncurkan itu adalah rudal balistik jarak menengah Hwasong-12, sebuah model yang sama dengan yang mereka luncurkan ke arah Jepang pada 29 Agustus. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya