Salah satu maksud pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas staf dari Setya Novanto, Corneles Towoliu, adalah untuk mengetahui kondisi sebenarnya Ketua DPR RI itu.
Corneles diperiksa selama hampir delapan jam sebagai saksi bagi Setya Novanto. Dia pun membenarkan bahwa Ketua DPR itu masih menjalani perawatan medis.
"Soal sakit tadi ditanyakan (penyidik), apa benar kalau Pak Nov (Novanto) itu sakit. Saya bilang 'memang benar pak, sakit'. Kalau soal sakitnya itu saya enggak ngerti, itu dokter yang tahu. Penuh jarum-jarum di sini nih, nih (nunjuk punggung tangan). Bapak diinfus, kasihan," jelas Corneles.
Ia mengaku berkomunikasi dengan Novanto setiap hari, namun tak terlalu mengetahui kegiatan bosnya itu sehari-hari.
"Ya saya hanya antar anaknya saja. Jadi sewaktu-waktu saya disuruh jalan, saya jalan saja. Tiap hari komunikasi (dengan Novanto) karena kan pagi saya harus antar anaknya ke sekolah, saya harus ketemu Bapak kalau beliau sudah bangun," jelasnya.
Corneles sendiri tidak pernah mengantar Novanto pergi.
"Beliau itu punya ajudan, ada dari TNI, ada dari Polri. Bukan saya. Saya hanya mengawal anaknya, sekolah, pulang sekolah," ucapnya.
"Saya itu dibilang sebagai ajudan Setya Novanto. Makanya saya protes di sini tadi. Tugas saya itu mengawal anaknya," katanya saat keluar dari lobi KPK pukul 17.52 WIB.
Dalam pemeriksaannya, Corneles mengaku ditunjukkan tujuh foto wajah oleh penyidik KPK. Namun tak ada satu pun wajah dalam foto yang ia kenal.
"Saya bilang sampai detik ini saya belum melihat orang-orang itu. Ada tujuh foto," ucapnya.
Beberapa nama juga sempat dikonfirmasi penyidik kepada Corneles, lagi-lagi tak ada nama yang ia kenal. Corneles tidak menjabarkan siapa saja nama yang disebutkan penyidik.
[ald]