Berita

Benny Harman/net

Politik

Tim Investigasi Demokrat: Semoga Tidak Ada Skandal Serius Dari Pertemuan Kepala BIN-Gubernur Papua

SENIN, 18 SEPTEMBER 2017 | 15:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Demokrat berkepentingan untuk mengetahui agenda sebenarnya dari pertemuan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, dengan Gubernur Papua yang juga Ketua DPD Partai Demokrat di Papua, Lukas Enembe.

Selama 10 hari terakhir, Demokrat menerima banyak versi tentang pertemuan yang berlangsung di rumah Budi Gunawan pada Selasa 5 September 2017 tersebut. Dalam pertemuan itu hadir pula Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Karena itulah, DPP Demokrat membentuk tim investigasi yang dipimpin Benny Kabur Harman.


Menurut Benny, ada informasi menjelaskan pertemuan itu hanya membahas keamanan di Provinsi Papua. Ada yang mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas politik, khususnya berkaitan Pemilihan Gubernur Papua tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019. Ada pula yang mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas kedua hal tadi. (Lebih lengkap: Beredar Kabar Kesepakatan Kepala BIN, Kapolri, Kapolda Sumut Dan Gubernur Papua)

Bagi Demokrat, jika pertemuan itu hanya membahas perkembangan situasi keamanan di Papua maka Partai Demokrat berpendapat tidak ada yang salah. Tapi, jika yang dibahas adalah urusan Pilgub Papua, Partai Demokrat memiliki kepentingan untuk mengetahui substansinya secara lengkap.

"Sesuai UU yang berlaku, Pilgub adalah urusan partai politik, apalagi jika menyangkut pencalonan saudara Lukas Enembe yang merupakan kader dan Ketua DPD PD Papua. Jika pertemuan itu juga membahas urusan Pemilu 2019, utamanya Pemilu Legislatif, maka saudara Lukas Enembe berada dalam wilayah politik Partai Demokrat," terang Benny dalam keterangan pers tertulis.

Jika Lukas Enembe diminta untuk melakukan kegiatan politik yang tidak semestinya, Benny menegaskan hal demikian sangat tidak lazim dan tidak tepat. Apabila pertemuan politik dengan materi seperti itu terjadi, Partai Demokrat berpandangan telah terjadi skandal besar, karena ada pelanggaran terhadap UU Pemilu dan UU tentang Badan Intelijen Negara.

"Lagi-lagi kalau hal itu sungguh terjadi, terjadi pula penyalahgunaan wewenang oleh BIN sebagai lembaga negara yang seharusnya netral dalam Pemilu dan Pemilukada. Semoga skandal serius seperti ini tidak terjadi, karena Partai Demokrat menghormati BIN sebagai lembaga negara yang penting," kata Benny. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya