Berita

Susi Pudjiastuti/Net

Bisnis

Setelah Tenggelamkan Kapal, Sejahterakan Nelayan Kapan?

Sindiran Untuk Menteri Susi
SENIN, 18 SEPTEMBER 2017 | 10:08 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Upaya menenggelamkan kapal-kapal asing yang terbukti menangkap ikan secara ilegal di lautan Indonesia bakal terus dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti. Bahkan tahun ini, menteri yang terkenal nyentrik ini menargetkan akan menenggelam­kan 100 kapal milik asing.

Sejak dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi men­gaku sudah menenggelamkan 317 kapal milik asing. Bukan hanya ditenggelamkan, kapal-kapal terse­but dibom terlebih dahulu.

"Kita menenggelamkan 317 kapal, dan kita masih ada 100 kapal lebih yang siap ditenggelamkan tahun ini," kata Susi saat di Universitas Halu Oleo, Kendari, Jakarta, kemarin.


Menurut Susi, penenggelaman akan terus dilakukan. Apalagi, menurut Susi, terdapat 1.300 ka­pal ikan berizin, namun 1 izin itu ternyata digunakan untuk 5 kapal sampai 10 kapal.

Penyelesaian kapal pencuri ikan mulai dari penenggelaman hingga meminta pemerintah dari negara-negara tempat kapal tersebut terdaf­tar mencegahnya masuk kembali ke Indonesia. "Kalau tidak diselesaikan, mau pemberdayaan nelayan tidak bisa, stok ikannya tidak ada, pada 2014 hanya 6,5 juta ton stok ikan, satu jumlah memprihatinkan, turun banyak sekali, dari dulu pencurian sudah ada," jelas Susi.

Susi menambahkan, maraknya pencurian ikan justru terjadi saat kapal-kapal mendapat izin operasi. Pasalnya, 1 izin justru dipakai untuk beberapa kapal penangkap ikan.

Misalnya, satu izin digunakan untuk 5 kapal dengan kapasitas yang sama dan cat yang sama sebagai mo­dus. Para nakhoda kapal memegang juga foto kopi izin tersebut.

"Kapal-kapal ini besar seka­li, Vietnam terkecil 70-150 GT, Thailand, Tiongkok, Taiwan, dari negara lainnya besar 200 GT, 500 GT. Trawl mereka jaringanya 50 km, long linenya beribu mata pancing, dan itu akan cepat menghabiskan SDA (Sumber Daya Alam). Dengan penegakan hukum yang sangat keras, pemerintah bersinergi, bersatu dalam Satgas 115 dan KKP menjadi komandan," tegas Susi.

"Buset Menteri Susi akan Tenggelamkan 100 kapal pencuri ikan sekaligus," cuit akun @hendrix_ wiliam. "Hajar bu.... Sikap tegas harus eta mah..," dukung aku @ storyofme10.

"Maling-maling ikan dari luar nggak ada yang berani bilang pen­citraan....karena memang kedapatan maling, mantap ibu Susiku," ujar akun @bersatulahnkri. "Hajar aja bu @susipudjiastuti, jangan kasih ampun maling ikan di NKRI ini," kata akun @jefriwongso3.

"Mantep.. jaga kedaulatan jangan sampe laut kita pun digarong," ujar akun @heri_ceko.

"Dulu nelayan Gorontalo takut ketemu nelayan Philipina di sekitar mangole-taliabu. Sekarang aman tidak ada gangguan kapal asing," ungkap akun @EndroyonoA. "Lanjut bu @susipudjiastuti tidak ada yang 'enak' untuk kesembuhan bangsa! #obat," kata akun @bidont_ziednie.

"Yes Bu @susipudjiastuti Semoga Ibu sehat dan terus tenggelamkan kapal pencuri ikan...DEMI masa depan nelayan kita," cuit akun @ EAndesla.

"Indonesia musti bangga punya bu @susipudjiastuti yang tidak membiarkan laut kita dicuri nelayan asing, hanya bu @susipudjiastuti sa­tu2nya," kata akun @SimeonSant.

"Mantap ibuku...@susipudjiastuti dulu sy hampir tiap hari liat nelayan asing di natuna sekarang udah lang­ka ketemu nelayan asing di natuna," kata akun @royke_sekoh.

"Ini cara yang paling ampuh untuk menghidari pungli di laut selamat­kan manusianya tenggelamkan ka­palnya," kata akun @kopral1224.

"Ibu Susi kok ngomongnya soal maling ikan terus, kapan dong yg lainya diperhatikan. Persoalan dunia kelautan dan perikanan Indonesia kan tdk hanya soal maling ikan. Maaf ya Bu kalau saya salah," sindir akun @minanbasori

Sementara akun @yudiemwe menyarankan sebaiknya kapal as­ing yang terbakar tidak semuanya ditenggelamkan. "Bu..soal kapal asing yang ditenggelamkan apakah tidak sebaiknya dihibahkan kepada nelayan lokal yang kekurangan ar­mada," ujarnya.

Akun @DominicaWahyu justru meminta Menteri Susi tidak hanya menenggelamkan kapal-kapal pen­curi ikan saja. "Tenggelamkan pula koruptor2 itu bu," candanya.

Namun, politisi Golkar Ichsan Firdaus melontarkan kritikan keras terhadap kinerja Menteri Susi yang dianggap terlalu memprioritaskan perikanan tangkap dan melupakan pemberdayaan nelayan. Bahkan anggota Komisi IV DPR ini menju­luki Susi sebagai Menteri Perikanan Tangkap.

Kata Ichsan, prioritas Susi pada perikanan tangkap terlihat dari alokasi anggaran yang diguna­kan. Sebanyak 40-50 persen ang­garan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dialokasikan untuk Ditjen Perikanan Tangkap. Sedangkan alokasi untuk pember­dayaan nelayan sangat kecil.

"KKP ini selalu teriak-teriak masalah perikanan tangkap. Alokasi anggaran di KKP itu 40-50 pers­en mengalir ke Ditjen Perikanan Tangkap. Harus diingat, ini KKP bukan Kementerian Perikanan Tangkap," kritiknya. Makanya, dia meminta Kepada Badan Riset dan Pengembangan serta Dirjen Pengelolaan Ruang Laut berani memberikan masukan kepada Susi untuk mengoreksi hal tersebut. Sebab, tidak boleh anggaran di suatu kementerian jomplang dan tersedot oleh satu Ditjen saja.

"Tiga tahun ini rasanya KKP kok berubah jadi Kementerian Perikanan Tangkap," cetusnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya