Berita

Anton T Digdoyo/Net

Politik

MUI Belum Temukan Kriteria Aliran Sesat Di MTA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017 | 15:42 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Silahturahmi Nasional (Silatnas) Majelis Tafsir Al Quran (MTA) ke-III di Lapangan Manahan, Solo, Minggu (17/9) menuai pro dan kontra. Pasalnya, masih ada sebagian masyarakat yang menilai MTA sebagai aliran sesat yang terlarang.

Menanggapi hal tersebut, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anton Tabah Digdoyo mengatakan bahwa ada sepuluh kriteria untuk mengetahui sebuah aliran agama Islam itu sesat.

Sepuluh kriteria itu antara lain, jika aliran tersebut tidak sesuai dengan Alquran dan Sunnah, tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, menuduh Alquran palsu, menuduh istri Nabi Muhammad murtad, menuduh sahabat nabi khianat, mengkafir-kafirkan sesama muslim, dan sebagainya.


"Jika ada satu saja rambu yang masuk kriteria MTA, maka dipastikan MTA adalah aliran sesat," jelas Ketua Penanggulangan Penodaan Agama kepada redaksi.

Namun begitu, Anton mengaku beberapa kali menghadiri pengajian di MTA. Ia bahkan turut diundang dalam Silatnas MTA hari ini. Menurutnya, selama itu juga belum ada kriteria sesat dari MUI yang ada di MTA.

"Saya belum menemukan kriteria sesat dai MUI tersebut. Yang ada itu MTA mengkaji tafsir Alquran dan Sunnah Nabi dengan asbabun nuzul dan wurudnya, lalu tanya jawab antara jamaah dengan, ustadz terutama dengan pimpinan MTA Ustadz Sukina," jelasnya.

Dengan demikian, Anton mengimbau kepada kelompok atau golongan yang tidak sesuai dengan pemikiran MTA untuk bertabayyun. Agar tak mudah memvonis personal maupun lembaga itu sesat.

"Memahami Islam itu mudah, sumber buku rujukannya jelas Alquran dan Sunnah," tegas anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat itu. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya