Berita

Bisnis

Temui Petani, BUMN Jamin Industri Semen Indonesia Ramah Lingkungan

KAMIS, 14 SEPTEMBER 2017 | 22:31 WIB | LAPORAN:

Asisten Deputi Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Bagya Mulyanta tampak hadir menemui para pengunjuk rasa penolak pabrik PT Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang), Jawa Tengah.

Aksi mereka dipimpin oleh Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gunretno, yang diketahui telah berada di depan Istana Negara sejak tanggal 4 September lalu.

Kehadiran Bagya pada Kamis (14/9) ini juga diapresiasi oleh kelompok massa yang kemudian tampak akrab berdiskusi dengan Bagya soal aksi tersebut.


Dalam kesempatan tersebut, Bagya menyampaikan bahwa sebenarnya pemerintah mau bersama-sama memberikan solusi terbaik kepada para kelompok petani sekitar lokasi pembangunan PT. Semen Rembang.

"Pemerintah sama-sama bertujuan ingin membantu dan mensejahterakan seluruh masyarakat. Sehingga tak ada yang merasa dirugikan dalam industri negara berlangsung," kata Bagya dalam keterangannya, Kamis (14/9).

Semen Rembang sebagai industri milik BUMN, akan selalu bekerja untuk Indonesia dan perhatian terhadap berbagai permasalahan bangsa Indonesia.

"BUMN hadir untuk negeri. Maka dipastikan segala aktivitas operasional maupun kinerjanya bertujuan guna kemajuan serta kemakmuran Indonesia," katanya.

Dia menegaskan bahwa dengan kepemilikan masing-masing anak industri usahanya telah membuktikan sebagai perusahaan BUMN yang ramah lingkungan dan merawat masa depan alam.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pengunjuk rasa mendirikan tenda di seberang Istana Negara untuk menyampaikan aspirasinya bahwa Semen Rembang telah melanggar perjanjian KLHS Kendeng yang melarang dilakukannya penambangan.

Akan tetapi, tudingan itu dibantah Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Agung Wiharto yang mengatakan selama ini tidak ada perjanjian apapun antara KLHS Kendeng dan pihaknya, hanya sekedar saran dan usulan.

Semen Rembang, kata Agung, sampai sekarang juga tetap mematuhi rekomendasi KLHS Kendeng dengan tidak menambang di CAT Watuputih. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya