Berita

Foto/Net

Bisnis

Pertamina Klaim Tak Merugi Salurkan BBM Satu Harga

Kehilangan Tambahan Pendapatan Rp 12 Triliun
KAMIS, 14 SEPTEMBER 2017 | 08:54 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Pertamina mengklaim kinerja perusahaan tak terganggu meski kehilangan tambahan pendapatan perusahaan hingga Rp 12 triliun karena menjalani penugasan pemerintah untuk tidak menaikkan harga solar dan premium. Termasuk menjalankan penugasan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan satu harga di seluruh Indonesia.

Perusahaan negara itu juga membantah maraknya isu di situs daring hingga media sosial yang menyebutkan Pertamina bisa bangkrut karena menjalankan penugasan dari Pemerintah dan besarnya utang subsidi BBM pemerintah kepada perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah tersebut yang mencapai puluhan triliun.

"Sebenarnya Pertamina tidak mengalami kerugian akibat menjalankan penugasan pe­merintah dalam menjual BBM penugasan dan penyaluran BBM satu harga. Pertamina, hanya kehilangan potensi pendapatan saja. Jadi tidak merugi atau tekor seperti yang digembar-gemborkan," tegas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik di Jakarta.


Massa juga menegaskan jika keuangan Pertamina belum sampai terganggu gara-gara masalah ini. Apalagi, Pertamina adalah BUMN milik pemerin­tah, sehingga tak masalah kalau Pertamina ikut memberikan pelayanan bagi masyarakat.

Massa mengatakan, terkait utang pemerintah untuk subsidi BBM yang mencapai Rp 20 trili­un, pihaknya telah mengirimkan surat kepada pemerintah agar melunasi tunggakan tersebut, untuk menjaga stabilitas kas keuangan perusahaan.

"Kami sudah kirim surat, se­moga pemerintah bisa realisasi. Nantinya, dana tersebut akan dipergunakan Pertamina untuk menutupi selisih harga bahan bakar minyak yang tidak mengalami kenaikan hingga akhir tahun," tegas Massa.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengung­kapkan, pemerintah berencana membayarkan seluruh tung­gakan tersebut pada tahun ang­garan 2018. Meski demikian, pemerintah tidak menutup ke­mungkinan untuk membayar utang tersebut tahun ini.

"Nanti, akan kami lihat. Bisa juga kalau ada cash flow-nya, tahun ini. Bisa juga dicicil. Kami akan lihat semua potensi. Kami akan lihat kemampuan fiskal di penghujung tahun," kata Asko­lani, di Jakarta.

Jauh Dari Bangkrut


Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, sebagai BUMN yang bertugas menyalurkan public service obligation (PSO) baik BBM maupun gas elpiji, Per­tamina punya tanggung jawab dan beban cukup berat. Namun begitu, bukan berarti Pertamina bakal bangkrut.

"Meski beban keuangannya besar, tapi Pertamina masih mempunyai bisnis di sektor hulu yang mengalami cash flow positif, sehingga sangat mem­bantu keuangan perusahaan," kata Mamit kepada Rakyat Merdeka.

Dilanjutkan Mamit, Pertamina juga mempunyai bisnis panas bumi, tanker, lubrican serta BBM non subsidi dan non penugasan yang saat ini sedang tumbuh pesat penjualannya. "Dengan kondisi ini, dipastikan keuangan Pertamina secara keseluruhan masih sangat kuat dan jauh dari bangkrut seperti isu yang berkembang di media," tegas Mamit.

Seperti diketahui, banyak beredar di media online berita mengenai Pertamina terancam bangkrut akibat pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pemerintah dikatakan telah menjadikan Pertamina sebagai "sapi perah". Bahkan disebut­kan kalau Pemerintah Jokowi berutang sekitar Rp 40 triliun kepada BUMN itu, dan belum ada tanda-tanda akan dibayar. Akibatnya Pertamina menga­lami pendarahan keuangan yang parah. Para pekerja BUMN tersebut menjadi korban.  *** 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya