Satuan Kerja Khusus PelakÂsana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggenjot pengguÂnaan teknologi informasi (IT) di industri hulu migas. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi dan pengawasan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS).
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menjelaskan tanÂtangan dalam penerapan teknologi tidak hanya relevan bagi organisasi yang beroriÂentasi profit. Namun, juga berlaku bagi SKK Migas dan atau industri hulu migas pada umumnya.
Menurutnya, SKK Migas tidak pernah berhenti untuk berbenah diri untuk selalu meÂlihat sejauh mana industri hulu migas berubah dan menyeÂsuaikan dengan perkembangan teknologi untuk mendapatkan data terkait temuan-temuan ladang migas baru. "Teknologi juga digunakan untuk meninÂgkatkan efisiensi waktu dan biaya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi seberapa besar penerimaan bagi negÂara," katanya saat membuka Indonesia HR Summit 2017 di Yogyakarta, kemarin.
Dicontohkan, di SKK MiÂgas, berbagai permohonan evaluasi dan keputusan daÂpat ditindaklanjuti lebih cepat dengan mengalihkan berbagai proses administrasi internal dari hardcopy menjadi elekÂtronik yang telah dimulai lebih dari dua tahun lalu. Dokumen-dokumen arsip diubah dalam bentuk digital untuk mengefektifkan penÂgelolaan dan pencarian dan sebagai bagian dari pengeloÂlaan pengetahuan (
knowlÂedge management) berbasis teknologi.
Amien menambahkan, efisiensi dan efektivitas di era digital merupakan suatu proses yang terus dipelajari dan dilakukan kajian. "DenÂgan memaksimalkan peran teknologi informasi diharapÂkan dapat mengoptimalkan kinerja baik di SKK Migas maupun dalam hal kegiatan pengawasan dan pengendalian kepada Kontraktor KKS," kata Amien.
Lembaga survei independen di Amerika Serikat, StatisÂta mengungkapkan adanya pergeseran perusahaan yang paling bernilai secara publik dalam periode 2006 dan 2016. Pada 2006 dari enam peruÂsahaan kelas dunia terdapat tiga perusahaan migas besar, yakni ExxonMobil pada perÂingkat 1, serta BP dan Royal Dutch Shell di peringkat 5 dan 6. Sementara itu, General Electric, Microsoft dan CitiÂgroup berada di peringkat 2 hingga 4.
Tahun 2016, terjadi perubaÂhan peringkat perusahaan yang sangat signifikan. Peringkat 1 sampai 4 dikuasi perusahaan berbasis teknologi informasi yakni Apple, Google, MicroÂsoft, dan Amazon. Facebook berada di urutan keenam. Satu-satunya perusahaan yang tidak berbasiskan teknologi inforÂmasi adalah ExxonMobil yang peringkatnya pun turun signifiÂkan menjadi peringkat 5.
"Perubahan peringkat terseÂbut menunjukkan betapa beÂsarnya kekuataan ekonomi digital dalam beberapa tahun ke depan," kata Amien.
Melihat tantangan teknologi ke depan, Indonesia HR SumÂmit 2017 yang digelar 11-12 September 2017 ini mengangÂkat tema
"HR Modernization: Leveraging Technology AdÂvancement to Embrace Future of Work." Berbagai narasumber yang berasal dari berbagai inÂdustri, seperti migas, perbankÂan, dan otomotif. Diharapkan akan ada solusi inovatif dan praktik terbaik melalui studi kasus, diskusi panel, dan sesi interaktif. ***