Berita

Joko Widodo/net

Politik

Jokowi: Media Sosial Indonesia Kejam Banget

SENIN, 11 SEPTEMBER 2017 | 19:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Media sosial di Indonesia terus mencuri perhatian Presiden Joko Widodo. Medsos juga menjadi salah satu pembahasannya ketika bertemu sejumlah pemimpin negara sahabat. Pengaruh media sosial internet menjadi isu bersama yang selalu dibicarakan.

"Saya ketemu perdana menteri, raja, presiden, 'Presiden Jokowi, bagaimana media sosial di Indonesia? Kejam apa enggak?'" Jokowi bercerita saat menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-60 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipatiukur, Bandung, Senin (11/9).

"Wah, kalau di Indonesia ya kejam banget," terus Jokowi, yang membuat seisi ruangan acara tertawa, seperti diberitakan RMOL Jabar.


Jokowi menjelaskan, banyak pemimpin negara di dunia bisa mengendalikan media massa tetapi tidak dengan media sosialnya.

Menurutnya, dinamika media sosial mampu membentuk perubahan di dunia nyata. Para pemimpin Singapura, Malaysia, hingga Presiden Iran juga bicara hal serupa ke Jokowi.

"Presiden Rouhani (Presiden Iran) menyampaikan kepada saya, saya juga kaget. Semua bisa menyampaikan secara terbuka lewat media sosial," ucapnya.

Di Indonesia, lanjut dia, media sosial memuat banyak fitnah alias hoax, dan penghinaan. Isu-isu politik juga ramai dibahas dan mempengaruhi pejabat negara.

"Dari sisi sosial-budaya, masyarakat menjadi mudah emosional, teraduk-aduk. Padahal belum tentu informasi yang berkembang itu betul. Ini juga terjadi di negara-negara lain. Masyarakat mudah tertipu oleh berita-berita bohong. Berita-berita hoax," ucapnya.

Pada akhirnya, Jokowi menceritakan bagaimana dia tidak begitu saja mempercayai lembaga survei jika media sosial berkata lain. Dia mengungkapkan pengalaman dirinya mengamati Pilpres Amerika Serikat 2017. Awalnya survei mengunggulkan Hillary Clinton. Tapi pengaruh media sosial yang masif membawa perubahan.

"Di Amerika Serikat, semua survei mengatakan Ibu Hillary Clinton unggul atas Donald Trump. Saat itu saya belum percaya karena informasi media sosial tidak seperti itu. Trump menggunakan kampanye media sosial yang luar biasa. Akhirnya juga berubah," ujar Jokowi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya