Berita

Foto: RMOL Jabar

Politik

Jokowi Kritik Pendidikan Tinggi Yang Tidak Berani Berinovasi

SENIN, 11 SEPTEMBER 2017 | 19:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Joko Widodo mengkritik sistem penjurusan di universitas yang tidak pernah berubah dari zaman dahulu. Padahal, perguruan tinggi harus menjadi institusi yang mengantisipasi perubahan dunia yang begitu cepat.

Hal itu disampaikan Jokowi saat orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-60 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipati Ukur, Bandung, Senin (11/9).

"Fakultas ekonomi ini saya lihat tidak berubah. Manajemen, pembangunan dan akuntansi. Itu-itu saja. Ini berani enggak berubah? Fakultas ekonomi misalnya logistic management, online store, dan retail management, karena ini sudah berubah," kata Jokowi, dikutip RMOL Jabar.

Selain itu, fakultas sosial politik pasti mempunyai jurusan hubungan internasional, sosiologi, dan administrasi negara. Ini berlaku di hampir semua universitas dan tidak ada perubahan sejak dulu.

"Hal-hal yang berkaitan dengan sosiologi kenapa tidak ada fakultasnya? Karena ini ada pengaruhnya bagi dunia, yang berkaitan dengan sosial politik. Interaksi orang dengan orang sekarang semua menggunakan media," jelasnya.

Dia tegaskan, perguruan tinggi Indonesia harus mengantisipasi perubahan dunia yang sangat cepat. Kalau tidak, Indonesia akan kalah dalam persaingan dengan negara lain. Jokowi memprediksi, generasi Y atau generasi milenial 10 tahun ke depan akan menjadi motor perubahan.

"Mereka yang akan mempengaruhi pasar, keputusan politik, dan ekonomi. Semua negara sudah membicarakan, kita juga harus menyiapkan ke arah itu," ucapnya.

Dia memberi satu contoh lagi. Saat ini ada sebuah negara yang hampir semua mal-nya tutup dan tidak berkembang sebab sudah digantikan sistem belanja online.

"Berapa tenaga kerja yang menganggur? Apa antisipasi yang disiapkan? Kita harus berani berubah," ujarnya. [ald]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya