Berita

Rini Soemarno/Net

Bisnis

Menteri Rini Rombak Dewas Perum Percetakan Negara

SENIN, 11 SEPTEMBER 2017 | 10:06 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Rini Soemarno merombak jajaran Dewan Penga­was (Dewas) Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Negara Re­publik Indonesia (PNRI).

Deputi Bidang Usaha Per­tambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sam­purno menerangkan, pergan­tian ini sesuai dengan Salinan Keputusan Menteri BUMN Selaku Wakil Pemerintah Seba­gai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Negara Republik Indonesia No. SK-176/MBU/08/2017 tentang Pemberhentian dan Pengang­katan Anggota-Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Negara Republik Indonesia.

"Menteri BUMN mengangkat Semuel Abrijani Pangerapan, se­bagai Anggota Dewan Pengawas Perum PNRI yang saat ini masih menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komu­nikasi dan Informatika Republik Indonesia," kata Fajar di Jakarta.


Selain itu, Menteri BUMN juga Memberhentikan dan Men­gangkat kembali Nasrudin seba­gai Anggota Dewan Pengawas Perum PNRI pasca-berakhir masa jabatanya pada tanggal 8 Agustus 2017.

"Pelantikan ini salah satunya dimaksudkan untuk mengisi kekosongan pada anggota De­wan Pengawas pasca selesainya tugas James Pardede sebagai anggota Dewan Pengawas Pe­rum PNRI. Semoga dengan adanya anggota Dewan Penga­was yang baru ini, Perum PNRI dapat dengan cepat mencapai misinya, disamping itu juga pengembangan bisnisnya se­makin kuat, khususnya dalam bidang IT," tegas Fajar.

Dikatakan Fajar, sebagai pe­rusahaan yang pernah menda­pat kepercayaan mencetak uang RI, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia telah men­galami perjalanan sejarah yang panjang.

Sejak proklamasi sampai masa revolusi fisik, Perum PNRI tak hanya mencetak uang rupiah tapi juga mata uang asing. Diantaran­ya uang kertas Gulden Belanda dan uang Jepang hingga 1956.

"PNRI mencetak uang Be­landa dan Jepang sampai tahun 1956 dan pada 1958 mulai bera­lih ke Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia)," kata Direktur Keuangan dan Produksi Perum PNRI Satrijo Sigit Wirjawan.p

Pencetakan mata uang asing tersebut dilakukan sejak 17 Ok­tober 1945. Tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai HUT PNRI.

Sejak pencetakan mata uang beralih ke Perum Peruri, PNRI hanya mencetak berbagai doku­men negara seperti Berita Neg­ara, Tambahan Berita Negara, buku-buku peraturan, baik depar­temen maupun non-departemen, Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya