Berita

Foto/Net

Bisnis

Waralaba Lokal Jangan Cuma Jago Kandang

Disuruh Ekspansi Ke Luar Negeri
SENIN, 11 SEPTEMBER 2017 | 09:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Industri waralaba di In­donesia tumbuh sangat pesat. Namun sayangnya, pelaku usaha waralaba lokal hanya bisa men­jadi raja di negeri sendiri. Belum banyak pengusaha waralaba yang menjajaki pasar global. Oleh karena itu, pengusaha waralaba lokal di dorong untuk merantau ke pasar global.

Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita G. Supit mengatakan, mendorong industri waralaba untuk terus meningkatkan kuali­tas produknya. Tidak hanya itu, kata Levita, industri waralaba juga harus berani bersaing di pasar yang lebih besar, bahkan global.

"Jangan jadi raja di kandang sendiri, kembangkan dan pergi ke luar negeri sehingga dapat menunjukkan bahwa anak In­donesia bisa berkarya," ujarnya di Jakarta, kemarin.


Menurutnya, bisnis waralaba mengalami peningkatan yang cukup baik dengan mayoritas pelaku usaha dari kalangan generasi muda. Selain itu, era digitalisasi yang terus berkem­bang tentu mendorong tumbuh­nya sektor usaha baru yang tentu harus dapat dimanfaatkan secara cerdas oleh setiap pelaku usaha maupun calon pelaku usaha.

Ia mengatakan, syarat utama dari industri waralaba itu bisa bertahan di persaingan adalah bagaimana dukungan dari induk waralaba tersebut. Jika waralaba itu datang dari luar negeri seka­lipun, tanpa adanya support dari franchisor-nya maka tidak akan mampu bertahan lama.

"Itu semua tergantung dari­pada support, control, traning dari franchisor-nya sehingga ini bisa jadi pelajaran bagi kita bagaimana membuat bisnis kita survive," tuturnya.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan lndustri (Kadin) lndonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi bertum­buhnya bisnis waralaba. Sebab, jumlah penduduk di Tanah Air cukup besar bila dibandingkan dengan negara tetangga.

"Ekonomi Indonesia cukup besar, dengan demografi yang 250 juta orang tentu merupakan pasar besar," ungkapnya.

Selain itu, kebiasaan orang In­donesia yang suka belanja juga menjadi potensi besar tumbuh­nya bisnis waralaba. "Indonesia adalah pasar yang sangat empuk. Orang Indonesia itu suka beli. Kalau enggak beli malu. Kalau nawar sungkan," kata dia.

Ia mengungkapkan, pertum­buhan bisnis waralaba dalam negeri akan memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan mencetak entrepeneur atau pengusaha baru. Selanjut­nya, hal ini akan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Bisnis waralaba adalah semacam fast track menum­buhkan entrepreneur semakin banyak," ujarnya.

Ia berharap, industri waralaba dalam negeri harus terus didu­kung dan diperkuat. "Kalau pu­nya keluarga yang mau berbisnis harus didukung. Kalau kita bisa dorong terus tentu sangat men­dukung pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

Kepala Badan Ekonomi Kre­atif (Bekraf) Triawan Munaf menyebutkan, selama ini bisnis waralaba telah memberikan kon­tribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Menurut Triawan, selama 2015, kontri­busi waralaba terhadap PDB sekitar Rp 852 triliun.

"Berkembangnya bisnis waralaba saat ini, memberikan peluang kepada bisnis waralaba untuk terus berkembang," ujarnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya