Berita

Hukum

Tidak Boleh Ada Rivalitas Dalam Memberantas Korupsi

SENIN, 11 SEPTEMBER 2017 | 06:19 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Rangkaian peristiwa yang akhir-akhir ini menimpa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat mengkhawatirkan. Mulai dari usulan revisi UU KPK, teror kepada penyidik KPK Novel Baswedan, Pansus Angket KPK yang digulirkan DPR, sampai pada dugaan kriminalisasi pimpinan KPK.

Sekretaris Jenderal DPP Serikat Rakyat Indonesia (Serindo), Muhammad Irvan Mahmud Asia menilai kesaksian Miryam S Haryani di KPK terkait korupsi KTP-el yang mengatakan diancam oleh anggota DPR agar tidak mengatakan yang sebenarnya menjadi awal pertikaian KPK dan DPR.

Sejak saat itulah para anggota DPR yang disebut Miryam kebakaran jenggot. Komplotan ini kemudian menggagas Pansus dan sejak bergulirnya pansus KPK, kinerja KPK mulai terganggu, padahal ada banyak kasus yang sedang ditangani komisi anti rasuah tersebut, salah satunya penyelesain korupsi KTP-el.


Untuk itu, menurut Irvan, ke depan masyarakat harus memberi perhatian lebih baik lagi untuk bisa menyelamatkan eksistensi KPK.

"Harus ada kesepahaman bersama, mulai dari Presiden dan jajaran menteri, DPR, kepolisian, kejaksaan dan lembaga negara lainnya untuk memiliki visi bersama menyelamatkan dan membangun negara ini, salah satunya dari penyakit korupsi, jadi harus diberantas tuntas," paparnya.

Khusus era pemerintahan saat ini, pihaknya melihat Presiden Jokowi sangat anti KKN dengan demikian jaran pemerintahan pasti pro KPK dalam perseteruan dengan DPR.

Jelas Irvan, jika negara ingin lebih baik, KPK harus diperkuat bukan sebaliknya. KPK harus menjadi partner kerja dari kejaksaan dan Polri dalam sinergitas pemberantasan korupsi.

"Tugas DPR khususnya Komisi III adalah memastikan institusi-institusi ini berjalan sesuai dengan rambu-rambu yang telah digariskan dalam UU. Jangan lagi ada rivalitas, perkuat kelembagaan dan bersinergi dalam memberantas korupsi," tukasnya. [rus] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya