Berita

Nusantara

Indonesia Akan Andalkan Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KAMIS, 07 SEPTEMBER 2017 | 19:11 WIB | LAPORAN:

Indonesia menyiapkan kerangka kerja untuk pemanfaatan sumber daya pesisir sebagai penyerap karbon utama. Serta, mitigasi perubahan iklim dalam pengembangan karbon biru.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman membahas posisi dan perkembangan terakhir tentang pengetahuan ilmiah potensi karbon wilayah pesisir Indonesia.

"Implementasinya, melalui pemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan dan konservasi ekosistem pesisir," ungkap Deputi bidang SDM, IPTEK dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin, dalam World Blue Carbon Conference 2017 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/9).


Beberapa diantaranya, kata Safri, melalui peluang-peluang proyek percontohan serta kolaborasi kelembagaan dan pemberdayaan komunitas.

Safri berharap, implementasi tersebut dapat mendukung dan memfasilitasi upaya-upaya pembangunan berkelanjutan berbasis karbon pesisir di Indonesia.

Hal ini merupakan suatu upaya konsistensi terhadap komitmen nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen di tahun 2030 dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Berbeda dengan ekosistem daratan yang cenderung tidak akan bertambah pada saat tertentu. Ekosistem pesisir mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam sedimen secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama bila dikelola dengan baik," paparnya.

Menurut Safri, ada tiga ekosistem yang berpotensi sebagai karbon biru. Yaitu, mangrove, padang lamun, dan kawasan payau. Karbon Biru, merupakan upaya untuk mengurangi emisi karbondioksida di bumi dengan cara menjaga keberadaan hutan bakau, padang lamun, rumput laut dan ekosistem pesisir.

"Vegetasi pesisir diyakini dapat menyimpan karbon 100 kali lebih banyak dan lebih permanen dibandingkan dengan hutan di daratan," tuturnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya