Berita

Masinton saat aksi di KPK

Hukum

Fahri Hamzah: Masinton Marah Karena Diserang Fitnah Bertubi-Tubi

KAMIS, 07 SEPTEMBER 2017 | 15:58 WIB | LAPORAN:

RMOL.  Aksi "Minta Ditangkap" yang dilakukan anggota Pansus Angket KPK, Masinton Pasaribu, di gedung KPK baru-baru ini dinilai sebagai hal yang wajar. Apalagi Masinton adalah anggota DPR RI yang baru terpilih pada periode 2014-2019 ini, dan berlatar belakang aktivis mahasiswa.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Fahri melanjutkan, bagi mereka yang hadir dalam timeline sejarah pergolakan mahasiswa '98, nama Masinton pasti tidak asing.

Masinton yang juga kader PDI Perjuangan itu, Fahri menambahkan, adalah salah satu simpul aktivis gerakan mahasiswa '98 yang sangat militan dalam penakluk rezim orba yang selama 32 tahun berkuasa.


"Berbekal politik nilai gerakan dan standar idealisme sebagai seorang aktivis inilah Masinton masuk menjadi Anggota DPR RI," kata Fahri (Kamis, 7/9).

Masinton adalah generasi baru anggota DPR yang tidak memiliki beban sejarah terkait bagaimana framing yang sudah terbangun atas institusi lembaga rakyat.

Karena itu Fahri bisa memahami motivasi dibalik aksi solo Masinton di gedung KPK tersebut. Ibarat ada api pasti ada asap.

"Masinton marah karena mendapat fitnah bertubi tubi dan menanggung beban gerilya politik yang menjatuhkan kinerja institusinya. Begitu lah kalau orang yang memiliki standar idealisme dan politik nilai yang sangat tinggi pasti akan menjadi sensitif dan marah ketika ruang perjuangannya diusik," terang Fahri Hamzah.

Sebab di tengah perjuangan Masinton memperbaiki benang kusut dalam sistem penegakan hukum di republik justru malah difitnah sedang merusak hukum serta pribadinya diserang.

"Saya pribadi mencatat setidaknya sudah 3 (tiga) kali Masinton mendapat serangan dan tuduhan yang mengusik sesuatu yang paling berharga bagi seorang aktivis yaitu moralitas dan integritas pribadi," tegas Fahri, yang juga aktivis 98 ini. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya