Berita

Ilustrasi Muslim Rohingya/Net

Dunia

KPAI Kecam Myanmar, Tanam Ranjau Agar Muslim Rohingya Tak Bisa Pulang

KAMIS, 07 SEPTEMBER 2017 | 10:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam langkah Myanmar menanam ranjau di sepanjang perbatasan negara tersebut dengan Bangladesh.

Ranjau yang ditujukan agar Muslim Rohingya tidak kembali ke Myanmar mengakibatkan anak dan keluarganya menjadi korban.

"Seharusnya tempat-tempat rawan yang dilalui anak dan perempuan steril. Kenyataannya jusru anak anak dan perempuan jadi mortir peledakan bom ranjau. Tentu sangat mengerikan," tegas Komisoner Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak KPAI, Jasra Putra, (Kamis, 7/8).

Dia menegaskan Pemerintah RI, ASEAN, PBB, aktivis HAM Myanmar harus segera mengingatkan Pemerintah Myanmar akan Konsensus Internasional tentang hak anak-anak dan perempuan.

"Sudah saatnya keterlibatan dunia internasional untuk mengawal para pengungsi untuk aman," ungkapnya.

Pemasangan ranjau tersebut merupakan perbuatan keji dan biadab serta telah melukai rasa kemanusiaan, terutama para pemerhati anak di dunia.

"Dengan kejadian tersebut telah terjadi pelanggaran HAM berat oleh pemerintah Myanmar dengan menanamkan bom ranjau ditempat penyeberangan antar negara," tegasnya.

Untuk itu KPAI mengingatkan bahwa pentingnya memperhatikan anak dan perempuan. Karena mereka yang akan terkena dampak terberat dari konflik berkepanjangan di Myanmar.

"Segera hentikan kekerasan anak dan oerempuan di Myanmar! Pemerintah, ASEAN, PBB diharapkan punya sikap jelas dan tegas terhadap kondisi yang makin buruk ini, dengan mendorong entitas kemanusiaan dan aktifis HAM di Myanmar untuk segera bertindak," tandasnya. [zul]

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya