Berita

Prof. Mochtar Pabottingi

Politik

KASUS NOVEL BASWEDAN

Prof. Mochtar Pabottingi Bersumpah Tak Akan Memilih Jokowi Lagi

KAMIS, 07 SEPTEMBER 2017 | 09:33 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan pada 11 April lalu selepas shalat subuh belum juga menemui titik terang hingga saat ini.

Yang lebih memprihatinkan, kini penyidik senior KPK tersebut justru diserang dengan berbagai fitnah. Bahkan sudah dilaporkan ke Kepolisian.

Hal inilah yang membuat cendekiawan Prof. Mochtar Pabottingi kesal. Kekesalan tersebut dia tumpahkan lewat akun Twitter-nya @MPabottingi kemarin.

"Hanya kalangan Iblis yang tega melancarkan fitnah-fitnah keji atas Novel kala 'binatang' penyiram air keras ke mukanya belum juga diungkap," cuitnya.

"Yaa Allah, timpakanlah kutukMu atas siapa pun yang terus menggandakan kezaliman terhadap Novel di atas kezaliman yang masih ditanggungnya," sambung peneliti senior LIPI ini.

Kian tak menentu Polri dalam mengungkap penyiram air keras ke wajah Novel, dia menegaskan, semakin tergerus pula "trust"-nya kepada keutuhan integritas Kapolri.

Karena itu dia turut mendukung agar Presiden membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki dan mengungkap kasus kekerasan yang dialami Novel Baswedan tersebut.

Bahkan dia bersumpah tidak akan memilih Jokowi lagi pada Pilpres 2019 kalau tidak membentuk TGPF.

"Saya bersumpah demi Allah takkan lagi memilih Jokowi presiden pada 2019 jika dia tetap tak memerintahkan pembentukan TGPF atas Kasus Novel," tegas Doktor jebolan Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat ini.

Di tengah lambannya Kepolisian mengusut kasus penyiraman air keras tersebut, Novel Baswedan dilaporkan ke Kepolisian.

Bahkan tak hanya dilaporkan Direktur Penyidikan KPK Brigjend Aris Budiman, Novel juga dilaporkan Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes ke Polda Metro Jaya. Pelaporan ini terkait dugaan pencemaran nama baik. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Mentan Sudah Buat Blue Print Ketahanan Pangan era Prabowo

Sabtu, 28 September 2024 | 16:04

Tim Ekonomi Prabowo Harus Punya Orientasi Kemajuan

Sabtu, 28 September 2024 | 15:44

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsudin Dkk Diobrak-Abrik Preman

Sabtu, 28 September 2024 | 15:29

Ribuan Calon Buyer dari 107 Negara Bakal Hadiri Trade Expo Indonesia 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 14:57

Pengurus IKA Unpad Jakarta Dilantik, Ini Susunannya

Sabtu, 28 September 2024 | 14:39

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

Sabtu, 28 September 2024 | 14:23

Trailer Ballerina Dirilis, Siap Ulang Sukses John Wick

Sabtu, 28 September 2024 | 14:00

Arinal Tidak Pakai Atribut PDIP di Rakerdasus DPD Lampung

Sabtu, 28 September 2024 | 13:51

OJK Terapkan Konsep Fair Trade untuk Industri Perbankan yang Adil dan Berkelanjutan

Sabtu, 28 September 2024 | 13:28

PSMTI Janji Kawal Visi Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 28 September 2024 | 13:23

Selengkapnya