Berita

Net

Nusantara

MARS Ingatkan Pemerintah Tidak Lalai Lestarikan Sejarah Nusantara

SENIN, 28 AGUSTUS 2017 | 21:30 WIB | LAPORAN:

Pemerintah meminta para raja dan sultan di Indonesia turut menjaga keutuhan bangsa. Sebab, jati diri bangsa bersumber pada kebhinnekaan, di mana Indonesia memiliki beragam kebudayaan.

"Kita tidak boleh lalai dalam melestarikan seni, budaya, adat kita yang sempat diakui bangsa lain. Dengan adanya MARS diharapkan mempermudah bekerja sama dalam melestarikan adat dan budaya," ujar Ketua Majelis Agung Raja Sultan (MARS) Indonesia Anak Agung Ngurah Ugrasena," kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/8).

Menurutnya, sumber adat istiadat dan budaya sesungguhnya berasal dari kerajaan dan kesultanan. Oleh karena itu, perlu dilestarikan kerajaan dan kesultanan yang sudah ada di Indonesia sejak dulu kala.


"Para raja dan sultan yang tergabung dalam MARS Indonesia merupakan patner pemerintah NKRI untuk menjaga keutuhan bangsa dan Tanah Air kita," kata Anak Agung.

Selama ini, perhatian pemerintah mengalami ketimpangan. Ada beberapa kerajaan yang mendapatkan dukungan penuh, namun ada juga yang kondisinya terlupakan.

"Makanya kami meminta nanti ada anggaran dari pemerintah untuk melestarikan keraton-keraton dan artefak-artefak kerajaan," ujar Anak Agung.

Sekretaris III MARS Indonesia Pangeran Nata Adiguna Masud Thoyib Jayakarta Adiningrat menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya adalah memperjuangkan agar Keraton Surakarta lebih diperhatikan oleh pemerintah. Arahnya menjadikan Keraton Surakarta sebagai objek wisata sejarah berkelas internasional.

"Kita harus belajar dari China. Dulu kerajaan di China dihapuskan diganti dengan pemerintahan komunis, makanya kerajaan di China ditutup pemerintah dengan tembok yang tinggi dan disebut sebagai Kota Terlarang," ujarnya.

Namun, rakyat penasaran dan mulai melubangi tembok tersebut untuk mengintip isi Kota Terlarang. Ternyata isinya adalah kerajaan yang megah dan sangat indah.

"Pemerintah komunis China melunak dan akhirnya membuka Kota Terlarang menjadi tempat wisata terbuka. Sekarang Kota Terlarang menjadi destinasi wisata terkenal di seantero dunia. Keraton dan kesultanan di Indonesia harus dilestarikan untuk melestarikan budaya dan adat istiadatnya. Selain itu juga dijadikan destinasi wisata kelas internasional," demikian Pangeran Nata.

Anggota MARS sendiri terdiri dari 280 kerajaan dan kesultanan yang merupakan sisa kejayaan Nusantara. Mereka berasal dari Aceh hingga Papua. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya