Belum Ada Kepastian Dari Djarot, Peluncuran "Pak Ogah Binaan" Ditunda

Belum adanya kecocokan soal anggaran, peluncuran Sukarelawan Pengatur Lalulintas (Supeltas) ditunda. Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Halim Pagarra membenarkan terkait penundaan tersebut.

"Iya, nunggu anggaran. Rencananya besok (diluncurkan), tapi ditunda dulu," kata Halim saat ditkonformasi, Jumat (25/8).

Saat ini, pihak Ditlantas PMJ masih berkoordinasi dengan pihak Kadin dan Pemprov terkait hal itu. Termasuk koordinasi dengan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Sehingga, ada Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua pihak.

"Koordinasi dulu dengan Kadin dan Pemprov. Kan kita mau buat MoU. Kemudian kita mintakan jawaban dari Gubernur. Kalau sudah ada kepastian dari Gubernur, baru kita buat launchingnya," terangnya.

Menurut Halim, dirinya berharap Supeltas dapat digaji sesuai Upah Minimum Regional (UMR) DKI Jakarta sebesar Rp 3,1 juta. Namun, hal itu akan diaesuaikan dari pihak yang dilibatkan dalam MoU.

"Kita maunya sih sesuai UMR. Tapi kan tergantung anggaran beliau," demikian Halim.

Sebelumnya, pihak Ditlantas PMJ telah menyeleksi sejumlah pendaftar Supeltas dari seluruh DKI. Tercatat ada 480 lebih "Pak Ogah Binaan" yang telah didata dan diberi pelatihan. Mereka juga dilatih 12 gerakan mengatur lalulintas (gatur lantas) oleh Polantas dari Polres jajaran PMJ.

Pihak PMJ juga berencana dilantik, Sabtu (26/8) besok. Setelah itu mereka mulai bertugas di wilayah masing-masing, Senin (28/8). Khususnya di titik-titik rawan kemacetan imbas proyek pembangunan LRT dan jembatan layang.[san]