Berita

Sindikat Saracen/net

Hukum

Berdasarkan Informasi BIN, Masih Ada Sindikat Lain Selain Saracen

KAMIS, 24 AGUSTUS 2017 | 12:50 WIB | LAPORAN:

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono mengapresiasi kerja Bareskrim Polri yang berhasil mengungkap sindikat Saracen yang selama ini menjadi produsen dan organisasi yang mewadahi para akun penebar kebencian.

"Ya ini kita apresiasi tindakan cepat kepolisian dan aparat hukum," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).

Pasalnya menurut dia, organisasi tersebut tujuannya sangat jelas. Yakni untuk mengacaukan keamanan negara dan mengganggu stabilitas Indonesia.


"Mereka harus ditindak tegas," desaknya.

Politisi Partai Golkar ini berharap agar proses hukum terhadap mereka terus dilanjutkan hingga mendapatkan hukuman maksimal. Menurut Dave, penegak hukum jangan hanya berhenti pemain di lapangannya saja. Pasalnya, Saracen ini tidak bekerja secara sendirian, namun mereka ada yang order, membiayai dan ada yang menyuplai isi serta dda yang menbuat konsep materi.

"Ini berkaitan bermacam level. Saya harapkan polisi dapat bertindak cepat membongkar habis seluruh jaringan yang mensupport saracen sehingga semua kegiatan medsos yang bermada hoax memecah belah bangsa dapat dihancurleburkan," lanjutnya.

Tak hanya itu, Dave pun mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas pengguna jasa Saracen. Pasalnya menurut dia, pengguna jasa Saracen memiliki memiliki pemikiran yang rusak dan buruk. Mereka hanya ingin menjelek-jelekkan pemerintah dengan menyebarkan isu SARA.

Menurut Dave, perbuatan itu tentu membuat keresahan yang akhirnya menimbulka isu SARA yang bisa mengarah ke perpecahan bangsa.

"Ingat ya, di Suriah di Libya segala macam itu pertamanya hancurnya kenapa karema terjadi pengkotak kotakan warganya akhirnya negaranya jadi hancur lebur. Jangan sampai Indonesia itu menuju ke arah sana. Jangan kita jadi Irak atau Suriah yang sama sama suadaranya saling membunuh. Jangan sampai kebencian disebarluaskan di medsos dengan orang orang yang tidak bertanggungjawab," urainya.

"Ini juga kenapa kelompok ini harus dihentikan karena mereka memanfaatkan momen politik seperti pilkada dan pemilu untuk memperucing kebencian antarsesama," lanjutnya.

Lebih lanjut dia menampik anggapan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak berperan aktif dalam kasus seperti itu. Kaca mata dia, Kemenkominfo sudah sangat berperan, namun selama ini penebar kebencian itu seakan tak mau berhenti melancarkan aksinya.

"Cuma Pemerintah harus bertindak tegas. Jadi ada orang yang memang menyebarluaskan berita salah harus segera ditahan. Ini bukan kerja polisi saja, ini kerja sama semuanya, dari Kominfo kah, dari BIN, dari kepolisian, dari Basinas, semua harus bekerja sama untuk menghancurkan kegiatan yang tujuannya memecah belah bangsa," tambahnya.

Terlebih, kata dia masih ada organisasi lain yang bergerak di bidang serupa. Hal itu seperti yang disampaikan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Komisi I yang mengaku bahwa mereka masih memburu organisasi seperti Saracen. Namun, Dava belum mau merinci berapa banyak organisasi seperti Saracen yang diungkap BIN itu.

"Saya tidak bisa bilang dulu, masih ada beberapa," demikian Dave.[san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya