Berita

Foto: Istimewa

Hukum

Jangan Karena Dari NU, KPK Tak Berani Usut Menteri Nasir

RABU, 23 AGUSTUS 2017 | 16:44 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus turun tangan menelusuri kebijakan baru tentang pemilihan rektor Perguruan Tinggi Negara (PTN).

Koordinator Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (Amantiko), Hafidz menginformasikan, ada beberapa rektor yang diindikasikan bermasalah, sempat berkomunikasi dan bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

"Informasi tersebut seharusnya ditanggapi secara serius oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir. Jangan hanya karena menteri kental dengan Nahdlatul Ulama (NU) sehingga tidak berani mengusutnya," jelas dia dalam aksi demonstrasi di depan Gedung KPK Jakarta, Rabu (23/8). Nasir merupakan kader NU dan saat ini menjabat Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU).

Hafidz menegaskan, harus ada andil KPK dalam memberangus dugaan kolusi, korupsi dan nepotisme dalam pemilihan rektor PTN ini. KPK dapat menggunakan kewenangan pencegahan untuk mengusut indikasi itu.

"Fenomena ini menjadi kerugian besar. Dunia kampus seharusnya bersih dari nilai-nilai intervensi kekuasaan dan kepentingan politik," jelasnya.

Amantiko sendiri tak hanya menyoroti soal dugaan KKN dalam pemilihan rektor PTN. Satu masalah yang mereka anggap penting yakni kasus dugaan suap Inspektur Jenderal Kementerian Pedesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PPDT), Sugito.

"Kasus dugaan suap pejabat Kemendes PPDT ini harusnya bisa dikembangkan oleh KPK. Ada kejanggalan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Kemendes PPDT, tak hanya pada indikasi suapnya."

"KPK harus memperluas spektrum pengusutan kasus suap pejabat Kemendes PPDT, khususnya dugaan keterlibatan pucuk pimpinan," pungkasnya. [sam]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya