Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Warga Rembang Dukung Polda Jateng Proses Joko Prianto

SELASA, 22 AGUSTUS 2017 | 19:04 WIB | LAPORAN:

Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) siap melimpahkan berkas perkara dugaan pemalsuan dokumen penolakan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang) yang dilakukan Joko Prianto ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

Juru bicara warga yang tinggal dekat Semen Rembang, Achmad Akhid mengatakan bahwa hampir semua warga yang tinggal disana mendukung penuh penegakan hukum yang dilakukan oleh Polda Jateng itu.

"Mayoritas masyarakat disekitar Semen Rembang mendukung kepolisian," ujarnya, Selasa (22/8).


Koordinator sebuah perkumpulan warga sekitar pabrik Semen Rembang, Laskar Brotoseno ini menegaskan bahwa, apa yang dilakukan Joko Prianto faktanya memang perbuatan kriminal. Kesimpulan itu disampaikannya setelah mengikuti perjalanan kasus itu.

"Memang faktanya pemalsuan, ada nama Power Ranger, Ultraman, copet terminal, Presiden dan lainnya dalam berkas gugatan yang dilampirkan ke Mahkamah Agung untuk menggugat Semen Rembang," tegasnya.

Karenanya, menurut Akhid, sudah sepatutnya Joko Prianto mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Jadi dia (Joko Prianto) memalsukan beberapa nama dan pekerjaan dalam dokumen. Ada 30 balita juga kan yang dibawa-bawa tanda tangan menolak Semen Rembang. Sudah jelas kok itu kriminal," jelasnya.

Lebih lanjut Akhid mengaku tak setuju dengan anggapan bahwa proses penegakan hukum kepada Joko Prianto merupakan kriminalisasi. "Tidak ada kriminalisasi hukum ke Joko Prianto. Faktanya ada pemalsuan, itu namanya perbuatan kriminal," tekan Akhid.

Kata Akhid, saat ini seluruh warga di sekitar Semen Rembang telah mempercayakan proses penegakan hukumnya kepada pihak Polda dan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Hal itu karena mereka hanya menginginkan adanya keadilan.

Nah, agar proses hukum terus berjalan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, Akhid bilang bahwa pihaknya akan terus memantau, dan mengawasi proses hukum perbuatan itu. "Berikan saja kepercayaan kepada penegak hukum bekerja sebaik-baiknya," imbuhnya.

Terakhir, Akhid membantah adanya tudingan bahwa belakangan ada ancaman atau intimidasi terhadap Joko Prianto atau siapapun yang menolak keberadaan Semen Rembang.

"Bohong kalau katanya ada ancaman, intimidasi ke Joko Prianto. Semua baik-baik saja di sini. Kami tetap berhubungan baik, apalagi saya kenal dekat dengan Joko Prianto," ucap Akhid.

Kabarnya, hari ini massa penolak pabrik Semen Rembang berunjuk rasa meminta dihentikannya proses hukum terhadap Joko Prianto karena dinilai tindakan kriminalisasi. Joko Prianto merupakan warga Desa Tegaldowo, Rembang, yang ikut terlibat dalam kelompok massa penolak Semen Rembang selama ini. Dia juga menjadi penggugat Semen Rembang ke Mahkamah Agung tahun lalu. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya