Berita

Pertahanan

Kapolda Jabar: Rektor Harus Lebih Waspada Akan Pertumbuhan Radikalisme

SELASA, 22 AGUSTUS 2017 | 16:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kampus menjadi salah satu tempat tumbuh suburnya gerakan radikalisme. Para rektor dan pimpinan universitas harus melakukan tindakan luar biasa untuk meredam ideologi teroris dan menyebarkan Pancasila sebagai tandingan.

Demikian disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Kapolda Jabar), Irjen Pol Anton Charliyan. Ia mengaku, ada indikasi dan fakta bahwa gerakan radikalisme memiliki embrio di kampus.

"Untuk itu kami mengumpulkan seluruh Rektor, Dekan, Direktur kepala bagian mahasiswa se-Jawa Barat ini, untuk lebih memperdalam dan mewaspadai akan radikalisme, yaitu dengan menumbuhkan wawasan kebangsaan, nasionalisme, lebih mendalami cinta akan ideologi Pancasila," kata Anton Charliyan usai kegiatan Tatap Muka bersama para Rekor, Dekan, dan Direktur PTN/PTS se-Jawa Barat di Grha Bhayangkara Cicendo Bandung, Selasa (22/8).


Anton mengatakan, permasalahan radikalisme berakar dari keyakinan. Sehubungan itu, dia meminta para rektor untuk lebih gencar menyosialisasikan gerakan mencintai Pancasila.

"Kami meminta para rektor untuk bisa menyosialisasikan kerena merekalah yang punya wadah, punya kantong untuk lebih bisa untuk menanamkan keyakinan-keyakinan tersebut. Kalau polisi kan terbatas, tapi kalau pendidik mungkin ini akan lebih gemanya dan akan lebih gebyar," terangnya, dikutip RMOL Jabar.

Dengan penerbitan peraturan pemerintah untuk memberantas Ormas anti Pancasila, ia mengatakan berarti sudah ada kesadaran untuk melakukan gerakan-gerakan yang luar biasa ujntuk meredam penyebaran radikalisme.

"Perlu ada suatu gerakan yang tidak biasa, gerakan yang luar biasa. Saya, pihak kepolisian beserta para rektor tidak akan berhenti untuk terus berjuang dan berusaha agar masyarakat Indonesia bisa lebih sadar, dan Pancasila bisa menjadi antisipasi gerakan radikalisme," tegas Anton. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya