Berita

Pesawat Tempur Baru/RMOL

Pertahanan

Pemerintah Pastikan Indonesia Punya 11 Pesawat Tempur Baru Dari Rusia Lewat Imbal Beli

SELASA, 22 AGUSTUS 2017 | 15:31 WIB | LAPORAN:

Pemerintah Indonesia bakal kedatangan 11 pesawat tempur baru yakni Sukhoi SU-35 dari Rusia. Pembelian 11 SU-35 ini dilakukan melalui imbal beli, Indonesia akan mengirimkan komoditas unggulan kepada Rusia dengan hitungan potensi ekspor Rusia bagi Indonesia mencapai 50 persen dari nilai pembelian 11 SU-35 yang mencapai 1,14 miliar Dolar Amerika Serikat.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan kesepakatan imbal beli Sukhoi SU-35 ini telah ditandatangani 10 Agustus 2017 lalu dengan kesepakatan menunjuk Rostec dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai pelaksana teknis imbal beli tersebut.

Menurut Enggar, dalam nota kesepahaman yang ditandatangani kedua negara, Rostec telah menjamin akan membeli lebih dari satu komoditas ekspor dengan beberapa pilihan, diantaranya karet olahan dan turunannya, CPO dan turunannya, Kopi dan turunannya, Kakao dan turunannya, tekstil, the, ikan olahan, furnitur, kopra, rempah-rempah hingga produk industri pertahanan.

"Persentase dalam pengadaan SU-35 ini yaitu 35 persen dalam bentuk ofset dan 50 persen dalam bentuk imbal beli. Dengan demikian, Indonesia mendapatkan nilai ekspor sebesar 570 juta dolar AS dari 1,14 miliar pengadaan Su-35," ujar Enggar saat konfrensi pers di gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).

Dikesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan negosiasi pembelian pesawat SU-35 telah dilakukan dua tahun lalu. Menurutnya pemesanan pesawat tempur tersebut telah melaluo berbagai tahapan, mulai dari berkordinasi dengan presiden hingga harus berulang kali berkordinasi dengan pemerintah Rusia.

"Tadi harganya 150 juta dolar AS, hasil negosiasi dapatnya 90 juta dolar AS. Ini lengkap, ada yang 70 juta dolar AS kosongan pesawat saja, kita beli yang bisa nembak, bisa ngebom. Jadi kita negara kedua setelah Rusia menggunakan Sukhoi SU-35 ini," tegas Ryamizard.

Seperti diketahui, melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertahanan melakukan pembelian Sukhoi SU-35 dari Rusia, dengan skema trade-off (ToT) atau imbal beli senilai USD 1,14 miliar. Dengan skema itu, transaksi diatur sesuai UU Nomor 16 tahun 2012 yang memungkinkan Indonesia membeli keperluannya dengan komoditas di Tanah Air.

Dari nominal kesepakatan sebesar USD 1 miliar lebih itu Indonesia mendapat 11 pesawat seharga USD 90 juta dolar per unit. Sisanya sebanyak USD 114 juta digunakan membuat hangar dan persenjataan pesawat SU-35 di Tanah Air.

"50 persen offset termasuk membangun pabrik untuk pemeliharaan sendiri, daripada bolak-balik ke sana (Rusia), biayanya mahal,“ demikian Ryamizard.[san]

Populer

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

Ini Nama-Nama Calon Menteri yang Bergantian ke Rumah Prabowo

Senin, 14 Oktober 2024 | 16:21

ASDP Ajukan Praperadilan Buntut Penyitaan Barbuk, KPK Absen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 22:17

UPDATE

Nganter Jokowi Pulang Kampung, Sri Mulyani: Terima Kasih Dedikasi Membangun Negeri

Minggu, 20 Oktober 2024 | 17:56

Elite Gerindra Pastikan Prabowo Bertemu Megawati

Minggu, 20 Oktober 2024 | 17:34

Fadli Zon Terharu Akhirnya Prabowo Subianto Jadi Presiden

Minggu, 20 Oktober 2024 | 17:03

Dari Mobil MV3, Jokowi Sapa Warga Saat Menuju Lanud Halim Perdanakusuma

Minggu, 20 Oktober 2024 | 16:45

Anies Doakan Presiden Prabowo Selalu Diberi Petunjuk Allah

Minggu, 20 Oktober 2024 | 16:29

Israel Bantai 73 Warga Palestina, Kebanyakan Anak-anak dan Perempuan

Minggu, 20 Oktober 2024 | 16:26

Meski Dukung Pemerintahan, PDIP Bakal Kritis di Senayan

Minggu, 20 Oktober 2024 | 16:19

Pelantikan Prabowo-Gibran, Tanda Berakhirnya Gugus Tugas Sinkronisasi

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:56

Elon Musk Janji Sumbang Rp15 Miliar Perhari untuk Kampanye Trump

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:50

MAKI Sambut Langkah Kejati Kaltim Selidiki Dugaan Korupsi Reklamasi Tambang

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:49

Selengkapnya