Berita

Politik

Ini Pesan Cinta Pancasila Dari Anak Jenius Keturunan Tionghoa

SENIN, 21 AGUSTUS 2017 | 20:09 WIB | LAPORAN:

Terlahir sebagai warga keturunan Tionghoa sempat membuat Audrey Yu Jia Hui (29) minder. Berbagai cara dilakukannya agar teman-temannya mau menganggap dirinya sebagai warga Indonesia.

Anak jenius yang menyelesaikan SMP dalam satu tahun itu menolak belajar bahasa Mandarin hanya untuk membuktikan dirinya cinta Indonesia.

"Tapi, tetap saja ada yang bilang saya Cina. Saya sampai pernah benci dengan wajah saya, gara-gara dibilang tidak asli Indonesia. Cinta saya tidak divalidasi dong," ungkapnya dalam acara Festival Prestasi Indonesia (FPI) di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/8).


Audrey dinobatkan sebagai salah satu dari 72 Ikon Prestasi Indonesia dalam acara yang digagas Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) bertema "Pancasila Inspirasi Maju."

Pengalaman masa kecil Audrey telah dituangkannya dalam sebuah buku berjudul "Mencari Sila Kelima" tahun 2014 silam. Menurutnya, sila yang berbunyi "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" itu masih belum teraplikasikan dengan baik. Buku yang hanya dikerjakan selama tiga bulan itu ditujukan kepada seluruh anak bangsa. Tujuannya, untuk membumikan Pancasila.

Buku tersebut berjudul asli "Kung Pau." Namun, oleh penerbit diganti menjadi "Mencari Sila Kelima." Perempuan bernama lahir Maria Audrey Lukito itu menjelaskan bahwa Kung Pau dalam bahasa Mandarin berarti dari rahim yang sama atau kompatriot.

"Artinya, bangsa negara seperti ibu pertiwi melahirkan tunas bangsa. Setiap warga dari negara yang sama merupakan bangsa yang sama karena lahir dari rahim yang sama," urai peraih gelar S1 dari The College of William and Mary Virginia, Amerika Serikat di usia 16 tahun, tersebut.

Saat ini Audrey melihat berbagai kelompok masyarakat tidak lagi berpedoman pada Pancasila. Buktinya, ada berbagai kubu yang mengkotakkan diri berdasar agama, idola dan macam hal lainnya. Terlepas dari kondisi yang ada saat ini, Audrey berharap masyarakat Indonesia dapat lebih mencintai Pancasila dan bangsanya.

Wanita yang bekerja sebagai guru di Shanghai, China, itu yakin ada banyak warga Indonesia yang mampu menulis buku inspiratif seperti dirinya.

"Terus terang, ini buku biasa saja. Hanya ingin menginspirasi, supaya cinta Pancasila. Sehingga nanti ada ratusan orang bikin buku yang lebih bagus dari buku saya," kata dia.

Dia juga menanggap anugerah prestasi dan label jenius yang diberikan kepadanya bukan hal yang kekal dan layak dibanggakan. Ia menganggap bangsa dan lambang negara Pancasila akan ada selamanya sehingga perlu dijaga dengan penuh cinta.

"Kesehatan, kepintaran saya cuma sementara. Besok diambil Tuhan saya tidak bisa komplain. Tapi, negara dan Pancasila tetap ada. Seperti menanam benih, akan tetap tumbuh," pungkasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya