Berita

Anton Digdoyo/Net

Politik

Belum Ada Sertifikasi Halal, ICMI Minta Vaksinasi Rubela Dihentikan

MINGGU, 20 AGUSTUS 2017 | 20:17 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Vaksinasi Measles Rubella untuk anak-anak usia 6 hingga 15 tahun yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI diminta untuk dihentikan sementara.

Demikian kata anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Brigjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo menanggapi pro kontra vaksinasi tersebut.

"Saya sepaham dengan MUI Pusat agar program vaksinasi Rubella yang katanya untuk mencegah penularan wabah penyakit campak di Indonesia ditunda dulu," terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (20/8).

Menurutnya, untuk menentukan program vaksinasi nasional dibutuhkan tiga syarat yang wajib untuk dipenuhi. Pertama, penyebaran penyakit tersebut dalam keadaan darurat dan sudah meluas di Indonesia dengan ditandai adanya korban yang berjatuhan.

"Kedua wajib disertifikasi kehalalannya oleh MUI Pusat dan ketiga harus diperkuat institusi terkait," jelasnya.

Menurutnya, hingga saat ini ketiga syarat itu sama sekali belum terpenuhi hingga saat ini.

"Apalagi ada isue program tersebut hanya diberlakukan di negara-negara mayoritas penduduk muslim?" tanyanya.

Atas alasan itu, Anton menyarankan agar program vaksinasi Rubella dihentikan terlebih dahulu hingga ada kejelasan fungsi, kehalalan, dan wabah campak yang meluas di Indonesia yang memaksa keadaan darurat.

"Isu kehalalan bagi bangsa Indonesia sangat sensitif apa guna berobat atau bervaksinasi jika haram? Demikian keluh masyarakat yang saya pantau. karena itu ICMI bisa memahami keluh MUI yang merasa dilangkahi dengan progam tersebut," pungkasnya. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya