Berita

Rizal Ramli/Net

Bisnis

RR: Ada yang Mengkambinghitamkan Korupsi Penyebab Rakyat Tak Sejahtera

SABTU, 19 AGUSTUS 2017 | 20:12 WIB | LAPORAN:

Ada masalah yang membuat tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asia, seperti China, Singapura dan Malaysia.

40 tahun lalu, kata ekonom senior Rizal Ramli, pendapatan per kapita Indonesia 100 USD, sementara China hanya sekitar 50 USD.

"40 tahun kemudian, mereka yang waktu itu miskin sama kita, menjadi negara maju. Singapura juga negara maju, Malaysia tingkat kesejahteraan rakyatnya 3 kali di atas kita," kata dia saat berbicara di Kuliah Umum dalam rangka Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) ITB 2017, Sabtu (19/8).


Nah, khusus untuk China, saat ini menjadi negara yang ekonomi, militer dan pengarungnya paling kuat kedua di dunia.

"Tentu timbul pertanyaan. Kok bisa? negara lain bisa lebih maju, rakyatnya sejahtera, kenapa kita tidak, apa yang terjadi?" tanya Rizal Ramli.

Dia menjelaskan, ada pihak-pihak yang menyederhanakan masalah dengan mengkambinghitamkan bahwa korupsi adalah penyebab masyarakat Indonesia masih belum sejahtera.

"Betul korupsi itu merusak, mengurangi pertumbuhan ekonomi. Tapi itu hanya setengah dari kebenaran. Karena yang lain juga korupsi, China korupsi, Malaysia juga korupsi. Jadi ya itu tidak menjelaskan kenapa kita tidak jadi negara raksasa di Asia," terang Rizal Ramli.

Kedua, lanjut Rizal Ramli, yang sangat penting adalah kualitas manusia. "Itu yang membedakan, sarjana di Indonesia banyak, ratusan ribu, tapi attitudenya bukan intelektual, keinginan tahu, kemampuan berinovasi masih sangat terbatas," jejelanya.

"Dan saya percaya teman-teman ITB disini, tadi ada yang 14 tahun, itu akan jadi manusia Indonesia baru yang lebih kreatif yang lebih inovatif," tandasnya.

Rizal Ramli pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada Agustus 2015 hingga Juli 2016. Sebelumnya, Rizal juga pernah menduduki jabatan menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan pada masa presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur).

Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat tanggal 10 Desember 1953 ini mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada bidang Fisika sampai memperoleh gelar Doktor Ekonomi di Universitas Boston Amerika Serikat. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya