Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Sekarang Indonesia Bertarung Lawan Dua Ancaman Penjajahan

SABTU, 19 AGUSTUS 2017 | 17:38 WIB | OLEH: JOHAN O. SILALAHI

PERJALANAN bangsa Indonesia kini telah sampai pada pintu gerbang yang mempertaruhkan arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Dahulu 72 tahun lalu, kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan untuk melepaskan diri dari penjajahan fisik oleh bangsa asing. Sekarang, bangsa Kita sedang bertarung untuk bisa lepas dari 2 ancaman penjajahan baru.

Ancaman pertama dari penjajahan ekonomi sebagai 'hidden agenda' yang sedang dijalankan oleh bangsa-bangsa maju. Ancaman kedua dari penjajahan intelektual yang dilakukan oleh kaum elite intelektual (terpelajar) dari bangsa Kita sendiri.

Kesadaran akan realitas ini membelah bangsa Kita menjadi 3 (tiga) kelompok. Kelompok pertama adalah mereka yang tahu serta diberi karunia oleh Tuhan YMK kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan untuk terus secara sadar berupaya menyelamatkan masa depan NKRI.

Kelompok kedua adalah mereka yang tahu dan diberi karunia kemampuan untuk merubah dan menyelamatkan masa depan NKRI, akan tetapi memilih pura-pura tidak tahu, bahkan malah menari-nari diatas penderitaan bangsa dan negara ini.

Kelompok yang terakhir adalah kelompok pengikut (follower) yaitu kaum akar rumput (grass root). Mereka termasuk dalam kelompok orang yang tidak tahu bahwa mereka tidak tahu. Kelompok ini merupakan jumlah yang terbesar dan hanya bisa mengikuti kemanapun bangsa dan negara ini dibawa oleh para pemimpin dan kaum elitenya. Jika pemimpin dan kaum elitenya selalu ada di jalan yang lurus dan benar, maka selamatlah masa depan bangsa dan negara ini.

Dahulu ada seorang pemimpin kharismatis sebuah negara adikuasa yang pernah berseru kepada bangsanya, "Jangan pernah bertanya apa yang bisa diberikan bangsa dan negara kepadamu, tapi bertanyalah apa yang bisa Engkau berikan kepada bangsa dan negaramu". Walaupun seruan heroik ini datang jauh dari negeri seberang sana, dalam alam bawah sadar ternyata pemikiran ini ikut menancap dan tertanam dalam diri Kita sejak kecil hingga saat ini.

Jiwa dan semangat nasionalisme dalam diri terus bergelora, tidak pernah lekang oleh panas dan hujan, semakin dalam, semakin kokoh, semakin membara, seiring waktu yang berjalan semakin cepat. Diikuti dengan ujian kehidupan yang terus datang menerpa bertubi-tubi. Fenomena yang identik terjadi dalam perjalanan mengisi kemerdekaan bangsa dan negara Kita Indonesia. Sungguh tidak mudah ternyata bangsa dan negara Kita untuk bisa mewujudkan cita-cita bersama para pendiri (founding father) bangsa Kita.

Para pemimpin tertinggi negeri Kita ini terus berganti, datang dan pergi, silih berganti. Pembangunan jiwa dan raga bangsa dan negara Kita Indonesia tercinta, sungguh membutuhkan pengorbanan lahir dan bathin, serta moril dan materil yang luar biasa besarnya. Pada peringatan 72 tahun NKRI ini, ayo Kita bulatkan tekad sembari memohon karunia dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Ya Tuhan Kami, berikan Kami kemampuan untuk memberi karya nyata yang terbaik bagi bangsa dan negara Kami." Berikan kesadaran dan keikhlasan dari seluruh bangsa Kami untuk selalu berpikir, bersikap dan bertindak, "Apa yang bisa Kuberikan bagi bangsa dan negaraku. Bukan sebaliknya, apa yang bisa Kuperoleh dari bangsa dan negaraku."

Ya Tuhan Kami, saat ini pemimpin dan pemerintah bangsa dan negara Kami yang menjadi wakil-Mu di seluruh pelosok negeri ini, sedang berjuang dan berjibaku untuk menyelamatkan masa depan bangsa dan negara Kami. Menggerakkan pembangunan di seluruh pelosok negeri tanpa terkecuali. Membangun jiwa dan raga bangsa dan negara Kami. Mewujudkan pembangunan infrastruktur bangsa Kami dari Aceh sampai Papua, di seluruh pelosok negeri yang sudah tertinggal jauh sejak kemerdekaan 72 tahun lalu hingga kini.

Berikanlah kekuatan dan kemampuan kepada para pemimpin Kami, untuk tetap terus membangun seluruh pelosok negeri Kami tanpa terkecuali. Berikanlah para pemimpin Kami keikhlasan dan kesabaran ditengah-tengah cercaan dan hinaan yang terus-menerus mereka alami dari sebagian kecil diantara Kami anak negeri ini.

Karuniakanlah seluruh bangsa Kami keikhlasan lahir dan bathin untuk menghadapi hambatan, tantangan dan keriuhan dari pembangunan yang masif di seluruh pelosok negeri ini. Pada peringatan 72 tahun kemerdekaan bangsa dan negara Kami ini, karuniakan Kami seluruh bangsa Indonesia di seantero negeri, keikhlasan untuk bergerak bersama, menolong dan memberi melalui "Sumbangsih Untuk Negeri".

Jadikanlah "Gerakan Sumbangsih Untuk Negeri" menjadi solusi yang terbaik untuk bangsa dan negara tercinta ini, agar Kami mampu mewujudkan NKRI ini menjadi negeri yang aman, damai, adil dan makmur. Dan ingatkanlah selalu Kami untuk bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa dan telah Kami berikan untuk bangsa dan negara Kami. [***]

Penulis adalah Tokoh Jaringan Negarawan Indonesia

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya