Berita

Nusantara

KPAI Minta Sistem Rekrutmen Guru Diperketat

RABU, 16 AGUSTUS 2017 | 03:05 WIB | LAPORAN:

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap sekolah bisa menyeleksi secara ketat terhadap guru-guru yang akan menjadi pengajar. Proses seleksi ketat diharapkan bisa menghindari sejumlah kasus pelecehan seksual yang dilakukan guru terhadap murid.

Ketua KPAI Susanto menilai, selain proses seleksi, para calon pengajar harus mendapatkan pembekalan terkait norma-norma pendidik serta pemahaman hukum terkait perlindungan anak. Hal ini untuk meminimalisir penyimpangan yang dilakukan pengajar terhadap anak didik.

Apalagi, berdasarkan catatan KPAI di tahun 2016, kasus pornografi cukup dominan dialami anak-anak. Termasuk kasus penyimpangan pengajar seperti chat berbau pornografi kepada anak didik.


"Makanya dalam kasus ini tidak hanya menyelesaikan kasusnya saja, tapi juga harus dorong sistem di sekolah. Termasuk rekrutmen guru, kalau ada indikasi menyimpang, harusnya tidak direkrut," ujar Susanto saat ditemui di kantornya Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).

"Jadi calon guru dikuatkan perspektifnya bahwa dirinya adalah pendidik generasi bangsa, Agar guru berpikir 1000 kali dan tidak melakukan itu," imbuhnya.

Insiden memalukan telah mencoreng kembali dunia pendidikan tanah air. Kali ini, pelakunya adalah Tri Sutrisno alias Aju (25), oknum guru Bahasa Inggris di SMP BPK Penabur, Jakarta Utara yang hobi mengirim gambar porno ke murid-muridnya.

Atas perbuatannya, Aju ditangkap tim serse Subdit Jatanras Polda Metro Jaya karena mengirimi chat mesum kepada empat siswanya. Salah satu orangtua murid yang dikirimi konten porno, melaporkan ulah Aju ke Polda Metro Jaya.

Aju ditangkap petugas di lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Boulevard Bukit Gading Blok A5-A8 itu pada Kamis (10/8) lalu. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya