Berita

Foto/Net

Bisnis

Pengusaha Ketar-ketir

Daya Beli Melorot
MINGGU, 13 AGUSTUS 2017 | 10:42 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pelaku usaha mengaku ketar ketir dengan kondisi pertum­buhan ekonomi yang stagnan. Apalagi ditambah daya beli yang jauh menurun.

Ketua Umum Asosiasi Pengu­saha Indonesia (Apindo) Hari­yadi Sukamdani mengatakan, apa yang terjadi di Indonesia saat ini seperti anomali. Kon­disi riil di Indonesia berbanding terbalik dengan indikator makro ekonomi yang saat ini sehat.

Hariyadi melihat, lesunya ekonomi dikarenakan lesunya daya beli masyarakat yang di­picu banyak hal. Dalam kondisi nyata saat ini biaya produksi yang dikeluarkan pengusaha tak seimbang dengan daya beli masyarakat. "Jadi saat ini pelaku usaha putar otak untuk melaku­kan pergerakan pasar," ujarnya.


Untuk itu, dirinya meminta, pe­merintah untuk tidak mengeluarkan kebijakan yang kontradiktif dari yang diperlukan pasar. Kebi­jakan pemerintah harus ditujukan untuk meningkatkan pasar dan daya beli masyarakat.

Ada beberapa hal yang mem­buat kelas menengah menahan untuk tidak gencar belanja sehingga mengakibatkan ekonomi stagnan. Antara lain soal pajak dan isu intoleransi. "Mereka merasa tidak nyaman kalau kon­disi mulai isu politik intoleransi, mulai kebijakan yang membuat mereka nggak bisa bergerak artinya rugi," katanya.

Parahnya lagi, kata dia, situasi kondisi politik Tanah Air akan makin menggeliat menjelang tahun politik. "Situasinya saat ini daya beli benar-benar ngedrop. Itu warning banget buat per­tumbuhan ekonomi. Pemerintah harus segera mengambil kebi­jakan tepat guna meningkatkan kembali daya beli masyarakat Indonesia," tegasnya.

Untuk kembali meningkatkan pertumbuhan, kata Hariyadi, pertama, mengurangi berbagai polemik yang dipublikasikan belakangan ini. Hal ini menjadi­kan masyarakat dan kalangan usaha lebih berhati-hati dalam berbelanja.

Kedua, memberikan insentif kepada dunia usaha, terutama di sektor padat karya. Saat ini banyak pengusaha yang enggan investasi di industri padat karya dikarenakan tingginya upah minimum yang sudah ditetapkan.

Ketiga, Presiden harus mem­peringatkan kepada jajaran men­teri untuk lebih menonjolkan optimisme pertumbuhan ekonomi, bukan justru berlomba-lomba mempublikasikan berbagai pencapaiannya. "Presiden sudah optimis, tapi yang di bawah itu seakan pada cari panggung, tapi yang terjadi malah menimbulkan kecemasan," tuturnya.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno menilai, program dan kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini sudah dalam jalur yang tepat. Jika langkah itu diikuti pemerintah daerah tingkat I dan II tentu hasilnya akan maksimal.

Menurutnya, semua upaya strategis yang dilakukan pemerintah bertujuan menciptakan ak­tivitas ekonomi yang kompetitif dan memberikan kemampuan pengusaha untuk lebih banyak dapat membuka lapangan pekerjaan. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya