Berita

Foto/Net

Bisnis

Tidak Salah Target Ekonomi 5,2 Persen

MINGGU, 13 AGUSTUS 2017 | 10:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kalangan politisi Senayan memaklumi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2017 yang hanya 5,01 persen. Ca­paian ini diharapkan bisa me­mecut semangat pemerintah untuk mengejar target 5,3 persen hingga akhir tahun.

Anggota Komisi XI DPR Donny Imam Priambodo mengatakan, pemerintah su­dah bekerja keras. Hanya saja dalam tiga tahun terakhir, baik perekonomian global maupun nasional tidak berjalan sesuai harapan.

Meski pembangunan in­frastruktur terus digalakkan pemerintah, upaya itu tidak serta merta mengerek pertum­buhan ekonomi. "Biasanya akan terasa setelah dua atau tiga tahun setelah infrastruk­tur tersebut selesai, dan mulai digunakan," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Donny menyebut tidak ada yang salah dengan target per­tumbuhan 5,2 persen. Di atas kertas, semua orang tentu bisa memprediksi angka per­tumbuhan ekonomi. Namun hitung-hitungan itu tidak selalu tercermin di lapangan.

Politisi Nasdem itu menilai banyak faktor yang menjadi­kan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2017 hanya 5,01 persen. Mulai dari penyera­pan anggaran yang tidak tepat waktu, lambatnya pertumbu­han ekonomi negara tujuan ekspor, turunnya penerimaan negara.

"Banyak hal yang tentu­nya harus dilihat secara kom­prehensif, holistik, dan tidak bisa parsial. Karena semuanya saling terkait. Kita berharap sampai akhir tahun target bisa tercapai dengan kerja keras pemerintah, dan tentunya sek­tor swasta," ujar Donny.

Dia juga menyoroti lesunya daya beli masyarakat yang digadang-gadang menjadi pe­nyebab capaian kuartal II-2017 tidak sesuai target. Pemerintah harus segera sadar penyebab kelesuan ini dikarenakan tidak meratanya ekonomi.

Paket kebijakan ekonomi pun dirasa Donny belum bisa mengimpelemtasikan keinginan Presiden. Pemangku kebijakan di level menengah ke bawah justru belum satu pemikiran dengan Presiden. Sehingga tidak heran jika per­tumbuhan di kuartal II-2017 hanya 5,01 persen.

Donny meminta agar pe­merintah membuat program berbentuk bantuan untuk masyarakat. Sebab menurutnya, uang semacam ini bisa digu­nakan masyarakat dalam me­menuhi kebutuhan sehari-hari, dan akhirnya bisa terus memu­tarkan roda perekonomian.

"Pancing harus diberikan pe­merintah, supaya masyarakat bisa mencari ikan. Dengan harapan masyarakat bisa berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya, bu­kan selalu diberi ikannya," cetusnya.

Selain itu, Donny meminta agar baik pemerintah pusat maupun daerah lebih peka ter­hadap ketimpangan ekonomi. Pemerintah daerah (Pemda) harus tanggap ketika angka ketimpangan mulai merangkak naik.

Anggota Komisi XI DPR Eva Kusuma Sundari membela pemerintah soal pertumbu­han ekonomi kuartal II-2017. Menurutnya, capaian 5,01 persen tidak sesuai target. Na­mun hal itu lebih dikarenakan perekonomian global yang bergerak lambat.

Eva menyontohkan China. Sebagai salah satu negara dengan perekonomian yang kuat, negeri Tirai Bambu juga dirundung pelambatan. Wal­hasil, penerimaan negara dari sektor komoditas terganggu.

Politisi PDIP itu tidak me­nyalahkan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. Menu­rutnya, tidak ada perencanaan yang bisa diwujudkan 100 persen. Apalagi ada faktor pe­nentu yang tidak bisa dikontrol pemerintah, yakni perekono­mian global.

"Kelemahan perencanaan kita ada di prediksi pendapatan pajak. Tampaknya ketinggian targetnya," katanya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya