Berita

Rumah Gerakan 98/net

Nusantara

Dianggap Mampu Rawat Kebangsaan, Menteri Dan Tokoh Ini Diganjar Penghargaan

MINGGU, 13 AGUSTUS 2017 | 00:22 WIB | LAPORAN:

Rumah Gerakan 98 mengindentifikasi ada tiga masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa yang akan genap berusia 72 tahun pada 17 Agustus 2017 nanti.

Menurut Sekjen Rumah Gerakan 98, Sayid Junaidi, ketiga masalah itu adalah fundamentalisme agama, fundamentalisme pasar dan tantangan global yang penuh ketidakpastian.

Rumah gerakan 98 kata Sayid memiliki tanggung jawab untuk mengajak semua elemen bangsa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.


"Kita harus berpegang teguh pada pancasila, UUD 1945, bhineka tunggal ika dengan cara mengkampanyekan semangat 'merawat kebangsaan'," kata Sayid di sela-sela acara pemberian penghargaan di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).

Salah satu kampanye 'merawat kebangsaan' itu, rumah gerakan 98 memberikan pengharagaan kepada sejumlah tokoh yang telah melakukan tindakam berani demi tegaknya NKRI dan mampu menjawab tiga tantangan yang sudah disebutkan. Diharapkan penghargaan ini bisa menjadi inspirasi anak bangsa lain.

Tokoh-tokoh yang mendapatkan penghrgaan itu adalah Ketua MUI Ma'ruf Amin yang dianggap mampu merangkul semua golongan dan menciptakan kerukunan umat beragama. Selain itu, Kapolri Tito Karnavian juga mendapatkan pengharagaan karena dianggap mampu menjaga keamanan tanpa pandang bulu.

Selanjutnya ada Ketua KPK Agus Raharjo yang dianggap mampu membongkar kasus korupsi tanpa memandang jabatan petinggi negara. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjianti juga dapat penghargaan karena dianggap memiliki peran melawan pencuri hasil alam Indoensia.

Tokoh selanjutnya ada Menteri ESDM Ignasius Jonan yang dianggap mampu mengubah mental birokrasi menjadi tenaga yang profesional dan transparan. Menteri Pemuda dan Olahraga juga diganjar penghargan itu karena dianggap mampu mereformasi PSSI dan keberaniannya mengungkap pejabat yang terndikasi ormas radikal.

Dua tokoh terakhir adalah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Keduanya dianggap mampu mereformasi sistem pendidikan untuk kembali memaknai pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.

"Hubbul Wathin atau cinta tanah air sebagian dari iman. Karena itu negara kita akan menjadi negara besar dan terhormat di mata dunia," demikian Sayid.[san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya