Berita

RMOL

Nusantara

Menristekdikti: Produk-produk Inovasi Harus Efisien Dan Kompetitif

JUMAT, 11 AGUSTUS 2017 | 16:39 WIB

Perusahaan start up sebagai salah satu perusahaan dalam proses hilirisasi dan komersialisasi produk-produk inovasi seyogyanya memiliki daya kompetitif dan efisiensi tinggi.

Demikian disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir dalam forum start up nasional bertajuk 'Menumbuhkembangkan Start Up Nasional Berdaya Saing Global' di Universitas Negeri Makassar (Jumat, 11/8).

Menurutnya bahwa pertumbuhan perusahaan start up tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan riset.


"Riset inilah awal mula adanya start up," terang Nasir dalam keterangannya.

Untuk itu, Kemenristekdikti mendorong para peneliti untuk menggalakkan riset. Di mana, riset jangan hanya berhenti pada publikasi ilmiah semata namun harus berlanjut pada tahap prototipe dan komersialisasi. Syarat produk inovasi yang siap di-startup-kan adalah telah memiliki tingkat kesiapan teknologi pada level tujuh.

Namun demikian, Nasir menekankan bahwa suatu produk inovasi tidak ada artinya jika berharga mahal, umur ekonomis pendek, dan pengerjaan yang rumit. Dia mencontohkan produk inovasi yang telah start up yaitu Kapal Nelayan Plat Datar yang diluncurkan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada puncak Peringatan Hakteknas Kamis kemarin (10/8). Di mana, harga produk lebih murah dari kapal berbahan kayu maupun fiber. Dari sisi umur ekonomis, kapal juga memiliki umur pemakaian bisa sampai 30 tahun. Sementara, dari sisi pengerjaan, kapal lebih sederhana dan cepat dibandingkan pengerjaan kapal pada umumnya.

Upaya menumbuhkembangkan start up khususnya di perguruan tinggi sudah dilakukan sejak tahun 2014 melalui pusat unggulan inovasi di berbagai kampus. Di pusat unggulan inovasi dilakukan penggodokan hasil riset supaya siap dihilirkan menjadi produk inovasi. Untuk itu, kerja sama dengan industri menjadi faktor penting dalam fase hilirisasi produk inovasi.

"Dari poduk inovasi ini jika mampu dihilirkan dan dikomersialkan dengan baik akan memiliki efek multiplier. Ekonomi masyarakat bisa berkembang lebih baik," harap Nasir.

Lebih lanjut, Nasir mencontohkan start up produk kopi dan kakao yang dikembangkan di Jember. Dari sektor hulu sampai proses sudah baik. Penyedian bibit, proses penanaman dan pemanenan dan pengolahan bahan mentah sudah berjalan baik, namun di sisi industri pengolahannya masih berjalan normatif. Untuk itu Kemenristekdikti bekerja sama dengan pemerintah Swiss mengolah hasil kakao menjadi produk unggulan cokelat Indonesia.

Sedangkan, terkait permodalan start up dia memastikan bahwa inventor tidak perlu khawatir. Di mana, pemerintah akan membantu mediasi antara inventor dengan investor.

"Kalau start up ini punya daya saing bagus pasti diincar oleh investor," imbuh Nasir. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya