Berita

Nofel Hasan/net

Hukum

Suap Satelit Bakamla, Nofel Hasan Ditahan KPK Di Rutan Guntur

JUMAT, 11 AGUSTUS 2017 | 16:07 WIB | LAPORAN:

Tersangka kasus suap pengadaan satelit Badan Keamanan Laut  (Bakamla) RI, Nofel Hasan ditahan KPK. Nofel baru ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka sejak 12 April 2017 lalu.

Sejak pagi, Nofel diperiksa oleh penyidik KPK. Saat keluar dari gedung KPK pukul 15.06 WIB Nofel terlihat memakai rompi oranye bertuliskan 'Tersangka KPK'.

Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla itu keluar dari Gedung KPK tanpa menjawab pertanyaan wartawan. Ia segera masuk ke mobil tahanan KPK yang telah terpakir di depan lobi.


Juru bicara KPK Febri Diansyah, membenarkan kabar penahanan tersebut. Febri mengungkapkan, Nofel akan ditahan di Rutan Guntur, Jakarta.

"NH ditahan untuk 20 hari pertama di Rutan Guntur," ucap Febri.

Ia menambahkan, penahanan tersebut dilakukan untuk kepentingan penyidikan. Sejak ditetapkan menjadi tersangka, April lalu telah lebih dari dua puluh saksi diperiksa KPK terkait kasus Bakamla untuk tersangka Nofel Hasan.

"Telah memenuhi ketentuan Pasal 21 KUHAP, yakni diduga keras melakukan tindak pidana dan memenuhi alasan subjektif dan objektif. Penahanan dilakukan karena kebutuhan penyidikan," jelasnya.

Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Deputi Informasi, Hukum dan Kerja Sama Badan Keamanan Laut (Bakamla) Eko Susilo Hadi. Kemudian KPK menetapkan empat tersangka dalam kasus tersebut.

Mereka di antaranya Direktur PT Merial Esa Indonesia Fahmy Darmawansyah beserta dua rekannya, Muhammad Adami Okta dan Hardy Stefanus, yang ditetapkan sebagai pemberi suap.

Adapun tersangka penerima suap adalah Eko Susilo Hadi selaku Deputi Bidang Informasi, Hukum, dan Kerja Sama Bakamla, yang merangkap sebagai pelaksana tugas Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla.[san]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya