Berita

Nusantara

Teriakan Rojali Pemicu Emosi Warga Hakimi Joya Hingga Tewas

JUMAT, 11 AGUSTUS 2017 | 09:23 WIB | LAPORAN:

. Marbot Mushala Al-Hidayah, Rojali mengaku sempat berupaya menghentikan M Alzahra (MA) atau Joya (30) yang diduga mencuri amplifier. Namun, Joya tidak menggubris Rojali dan tetap berupaya melarikan diri dengan menggunakan sepeda motornya.

"Rojali sudah kita periksa. Yang bersangkutan memergoki peristiwa itu. Tapi, bukan memergoki saat (ampli) diambil ya," kata Kapolrestro Bekasi Komisaris Besar Asep Adi Saputra saat dikonfirmasi, Jumat (11/8).

Rojali merupakan saksi kunci kasus dugaan pencurian amplifier yang dilakukan Joya. Sekaligus saksi kunci kasus pengeroyokan dan pembakaran yang menimpa Joya.


Saat itu, Rojali mencurigai Joya terkait dugaan pencurian amplifier. Ia pun sempat mengejar Joya dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) mushala. "(Pengejaran) kurang lebih 3-4 kilometer," terang Asep.

Saat tiba di persimpangan jalan, Joya sempat terjatuh. Bertepatan dengan itu, Rojali pun berhasil mengejar Joya. Saat diperiksa, di dalam tas Joya ditemukan amplifier yang diakui diketahui milik mushala. Selain itu, ditemukan juga dua amplifier lain di tas Joya yang hingga kini masih diusut darimana asalnya.

Kepada polisi, Rojali meyakini benar bahwa salah satu amplifier yang dibawa oleh Joya adalah milik Mushala Al-Hidayah. Pasalnya, amplifier Mushala Al-Hidayah memiliki ciri-ciri yang sangat khas dan diketahui Rojali selaku marbot.

"Menurut saksi (Rojali), pada casing ampli itu terdapat kotoran burung. Karena atap mushalanya nggak sempurna. Burung itu suka mengeluarkan kotoran yang jatuh diantara casing tersebut. Saksi juga memperlihatkan kuitansi pembelian dengan kode produksi yang sama dengan barang bukti ampli," papar Asep.

Joya pun menyesali perbuatannya. Bahkan, ia pun sempat mencium kaki Rojali untuk meminta maaf karena telah berupaya menggondol amplifier mushala. "Maafkan saya Pak Ustad," kata Asep terkait ucapan Joya kepada Rojali.

Nahas, meski Joya tidak melarikan diri, insiden pengeroyokan tetap terjadi. Warga yang terlanjur mendengar teriakan "maling" spontan menghakimi Joya.

Rojali sempat melerai kejadian itu. Tapi, warga yang telah tersulut emosi kian beringas. Pasalnya, warga menduga Joya sebagai pencuri sepeda motor.

Lalu Rojali berteriak, "Ini bukan maling motor, tapi maling ampli," ungkap Asep menirukan ucapan Rojali.

Massa tidak menggubris dan tetap menghakimi Joya membabi-buta. Rojali yang sempat menghalau, tidak kuasa membendung luapan massa. Imbasnya, terjadinya insiden pengeroyokan hingga pembakaran yang menewaskan Joya.

Insiden yang menewaskan Joya terjadi Selasa (1/9) lalu. Tepatnya, di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Korban dikeroyok dan dibakar hidup-hidup terkait dugaan pencurian amplifier mushala Al-Hidayah.

Dalam kasus ini polisi telah menangkap lima orang tersangka. Antara lain, A (19), KR (56) seorang penarik odong-odong, dan SD (27) seorang pedagang, NA (40) seorang wiraswasta dan SU (40) seorang petugas keamanan. Sementara itu, Rojali yang menjadi pemicu teriakan "maling" masih berstatus sebagai saksi. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya