Agar masa kerja Presiden lebih efektif, ada usuÂlan masa jabatan orang nomor 1 di Indonesia itu diperpanjang dari lima tahun menjadi enam tahun. Namun usulan ini dianggap sulit terwujud. Soalnya, perpanjangan masa jabatan tidak menjamin pemerÂintahan akan berjalan.
Usulan penambahan masa jaÂbatan Presiden disampaikan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. Saat memberikan pidato mengenang Sutan Takdir Alisjahbana di Taman Ismail Marzuki, Rabu (9/8) malam, Refly menganggap masa jabatan lima tahun kurang efektif untuk presiden bekerja.
"Saya lebih memilih waktu enam tahun (bagi presiden dan kepala daerah) tapi hanya diberlakukan untuk satu masa jabatan. Atau kalau pun ada kesempatan kedua maka tidak boleh ada masa jabatan yang berlanjut. Agar presiden dan kepala daerah bisa berkonsentrasi pada masa jabatannya," usul Refly.
Dia beralasan, dengan sistem demokrasi saat ini, Presiden atau kepala daerah hanya dapat berkonÂsentrasi melaksanakan tugas jabaÂtannya selama tiga tahun. Sisanya, yakni dua tahun berikutnya peÂmerintahan seringkali digunakan presiden atau kepala daerah untuk persiapan dalam mencalonkan diri kembali.
Itu artinya, pada tahun keempat dan kelima mereka sudah disibukkan running kembali pada masa jabatan kedua .
"Yang tidak running lagi sibuk kasak-kusuk menyiapkan putra mahkota," terangnya.
Pemimpin-pemimpin bangsa dan wakil terpilih, sambung Refly makÂsimal hanya dapat bekerja selama tiga tahun dari lima tahun masa pemerintahannya. Hitungan dia, pertama bisa dipastikan melakukan penyesuaian. "Setelah itu baru bekÂerja untuk pemenuhan janji-janjinya politik hingga tahun ketiga," jelas Refly.
Menanggapu usulan Refly, masyarakat dunia maya langsung bereaksi. "Dilemanya kalau presiÂdennya buruk. Tapi kalau rakyat bisa turunkan Presiden ya gak masalah," kata akun @bobbys2410. "Amerika aja cuman 4 tahun, tapi baik-baik saja," timpal akun @b_s_iqbal17_ man.
"Oalah lima tahun saja utang nya selangit pak, apalagi enam tahun, mikir," tolak akun @belalang_hiÂjau.
"Di beberapa negara, masa jabaÂtan presiden hanya 4 tahun. Oke-oke saja dan banyak berhasil. Contohnya AS, Mexico dll. Yang penting presiÂdennya harus OK," kicau akun @ RETombom.
"Dengan masa jabatan 5 tahun, kalau presidennya benar-benar kerja untuk negara, sebenarnya efektif saja," cuit akun @dony_a_f.
Akun @paidjo1000 menilai tamÂbahan satu tahun masa jabatan, seÂbagaimana yang diusul Refly sangat tanggung. Mendingan, sambung digenapkan menjadi 10 tahun dan bisa mencalonkan diri lagi selama tiga periode.
"Tanggung amat sih pak, cuma nambah satu tahun. Usulkan saja 1 periode 10 tahun, dan bisa menÂcalonkan 3 kali. Jadi total 30 tahun berkuasa," pesan dia.
Ada yang kontra, tapi tidak sedikit pula yang setuju dengan usulan Refly ini. Bahkan diantara para neÂtizen justru mengusulkan masa jabaÂtan Presiden itu seumur hidup, guna menghemat anggaran pemilihan.
"Gimana kalau seumur hidup ajah... Biar negara nggak buang-buang anggaran untuk DPR," saran akun @michaelmaringka_2011 di laman komentar media online. "Kenapa ngga seumur hidup aja boss??? Indonesia makin lama menÂjabat makin banyak korupsinya!," cetus @cabecabean123, senada.
Namun, akun @wimutie01 punya syarat. Presiden harus mampu meÂmakmurkan rakyat dan pertumbuÂhan ekonomi minimal tujuh lersen setiap tahun.
"Setuju kalau memerintah Indonesia dengan adil & memakÂmurkan rakyat dengan pertumbuhan ekonomi minimal 7% tiap tahun," tulisnya. "10 tahun. Tapi kalau tidak penuhi janji, ditangkap!," timpal @ adit_p.
"Untuk president bagus sepÂerti Jokowi, dua periode aja terlalu singkat. Rakyat Indonesia butuh jokowi minimal tiga periode," usul @eugene007.
Namun demikian, banyak juga yang mencibir wacana Refly ini. Akun @ manazamorano menilai sosok yang pernah ditunjuk sebagai Komisaris Utama salah satu perusahaan BUMN itu punya kepentingan dibalik wacana yang dilontarkannya itu.
"Pakar yang sudah dibeli, sekalian aja 10 tahun, 20 tahun kalah perlu 30 tahun run," sentilnya. "Lima taun aja kelamaan, siapa yang sudi diperintah enam taun, bos??," kritik @knalpotbisinglovers.
"Trus berapa lama boss ?? Tiga bulan aja..??? Lah kaya training kerjaa boss," balas @ahmad_ford.
Sementara akun @anda13 tampak tidak tertarik menyoal seberapa laÂmanya menjabat, tapi yang dia sorot justru independensi Presiden yang bebas dari tekanan partai politik. "Saran saya, siapa saja yang terpilih menjadi President harus lepas 100% dari Partainya. Totally Independent," pungkasnya. ***