Berita

Hukum

Bareskrim Ungkap Jaringan Perdagangan Orang Ke Timur Tengah

KAMIS, 10 AGUSTUS 2017 | 16:15 WIB | LAPORAN:

Bareskrim Polri melalui Satgasus Penanganan Tindak Pidana Umum mengungkap dua jaringan internasional perdagangan orang dengan tujuan Timur Tengah seperti Abu Dhabi dan Suriah.

Kepala Bareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, dari dua jaringan yang diungkap pihaknya menangkap delapan tersangka yang berperan sebagai perekrut lapangan, agen, penanggung jawab, penjaga penampungan, sponsor, direktur perusahaan PPTKIS, dan pengurus visa.

Dari tangan para tersangka disita barang bukti berupa 29 paspor, 10 visa ke Timur Tengah, transaksi keuangan dari tersangka, 46 formulir pendaftaran calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) ke Timur Tengah, sembilan ponsel, dokumen PT Nurafi Ilman Jaya, satu unit mobil jenis APV, lima unit CPU pendaftaran korban di Medikal, buku registrasi laboratorium nama korban, buku registrasi radiologi korban, hasil rontgen korban, hasil pemeriksaan laboratorium korban, blangko kosong hasil medikal dengan logo kedutaan, buku tabungan dan ATM Bank Mandiri atas nama Abdul Rahman Assagaf.


"Kami sedang mengupayakan agar pengusutan bisa menyentuh kepada klinik-klinik yang mengeluarkan surat fit tidak melalui mekanisme yang benar. Bahkan kliniknya sudah habis izin dan dokternya dokter rumahan yang mengeluarkan hasil pemeriksaan kesehatan tidak sesuai prosedur," jelas Ari Dono di kantornya, Gedung Mina Bahari 2, Jakarta (Kamis, 10/8).
 
Modus yang dijalankan dua jaringan tersebut dengan menjanjikan korban bekerja di negara-negara Timur Tengah yang aman dan jauh dari medan perang.

Ari Dono mengatakan, polisi menerima sebanyak 862 laporan terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Sejauh ini yang teridentifikasi baru 2.072 korban, dan 1.168 tersangka dalam proses hukum," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa terjadi pergeseran modus operandi yang dilakukan, dari sebelumnya TKI dieksploitasi sebagai pekerja seks komersil. Setelah ada moratorium tahun 2014 modus beralih menjadi eksploitasi untuk bekerja sebagai tenaga kerja negara-negara yang membutuhkan TKI. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya