Berita

M. Nazaruddin

Hukum

Ini Alasan Nazaruddin Ngotot Ingin Bertemu Pemilik PT DGI

KAMIS, 10 AGUSTUS 2017 | 00:31 WIB | LAPORAN:

Mantan Direktur Marketing Permai Grup, Mindo Rosalina Manulang menjelaskan alasan Muhammad Nazaruddin marah-marah kepada PT Duta Graha Indah (PT DGI).

Menurut Rosa, Nazar telah mengeluarkan uang pelicin agar Badan Anggaran DPR mau menyutujui anggaran proyek pembangunan rumah sakit khusus infeksi dan pariwisata Universitas Udayana Tahun 2009-2010, dan proyek pembangunan Wisma Atlet serta gedung serbaguna Provinsi Sumatera Selatan tahun 2010-2011 bisa disetujui.

Adapun anggaran untuk Wisma Atlet disetujui sebesar Rp190 miliar, sementara, pembangunan RS Udayana mendapat anggaran Rp40 miliar.


"Waktu itu, dia (Nazaruddin) sampaikan bahwa dia sudah setor ke semua anggota Banggar DPR termasuk semua di Komisi. Misalnya ke Komisi X DPR, kita setor dulu 7 persen, baru mereka sepakat diketok. Dulu masih jamannya Pak Jhoni Allen, lalu Pak Koster dan Ibu Angie," ujar Rosa saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).

Meski telah mengeluarkan uang pelicin, PT DGI selaku pihak yang ditunjuk Nazar sebagai pelaksana proyek di RS Udayana tidak memenuhi persyaratan, yakni memberikan komisi sebesar 19 persen kepada Nazar untuk mengerjakan proyek tersebut. PT DGI hanya mampu membayar 13 persen dari total anggaran dengan alasan banyaknya perusahaan tersebut.

"Komitmennya tidak sesuai, makanya Bapak (Nazaruddin) marah-marah. Terus Pak Nazar bilang minta ketemu sama bosnya Idris dan Dudung. Pokoknya dia mau ketemu sama yang punya," ujar Rosa.

Sejurus dengan Rosa, Yulianis Wakil Direktur Keuangan Permai Grup yang juga dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa eks Direktur Utama PT Duta Graha Indah (DGI) Dudung Purwadi, juga membenarkan bahwa PT DGI, belum dilakukan 100 persen. Menurut Yulianis, kekurangan itu untuk dua proyek yang dikerjakan PT DGI.

"Memang belum lunas 100 persen. Keburu kasus di April 2011. Sampai
Juli 2011 belum ada pelunasan dari PT DGI," ujar Yulianis. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya