Berita

Muhadjir Effendy/Net

Nusantara

Muhadjir Effendy Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketum HIPIIS

RABU, 09 AGUSTUS 2017 | 23:07 WIB | LAPORAN:

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS) periode 2017-2022 dalam Kongres yang dibuka Presiden Joko Widodo di Solo, Rabu (9/8).

Ketua HIPIIS terdahulu, Ravik Karsidi, menyebutkan bahwa kongres ini dihadiri seluruh pengurus pusat, pengurus cabang serta penggiat ilmu-ilmu social seluruh Indonesia dan beberapa peninjau dari luar negeri.

"Kongres menyepakati Profesor Muhadjir Effendy sebagai ketua periode mendatang secara aklamasi,” kata rektor Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) ini.


Dia menjelaskan, seperti tradisi penyelenggaraan kongres-kongres HIPIIS sebelumnya, pada kongres kali ini juga akan dilakukan penganugerahan “HIPIIS Social Science Award 2017”. Kali ini penghargaan diberikan kepada Emha Ainun Najib (Budayawan) dan Prof. Dr. R Siti Zuhro (Peneliti Sosial Politik).

Sementara itu, dalam sambutannya Presiden Jokowi mendorong ilmuwan untuk lebih gencar melakukan riset-riset mengenai perubahan tatanan sosial sebagai dampak dari kemajuan teknologi, khususnya di bidang informasi.

"Sekarang kita harus menyiapkan kerangka kebijakan baik bidang ekonomi, bidang politik, maupun di bidang sosial yang bisa digunakan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan. Termasuk menyiapkan mode pembangunan sosial yang tepat sehingga perubahan-perubahan tersebut tidak merusak masyarakat kita," kata presiden.

Presiden berharap perubahan kebiasaan dan kemajuan teknologi dapat dikelola dengan baik serta membawa dampak yang positif bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan teknologi, ujar presiden, memungkinkan terjadinya perubahan dalam pola penyebaran ideologi termasuk ideologi radikal ataupun ideologi kekerasan yang sangat cepat.

"Banyak teroris yang belajar sendiri dari media sosial, kemudian menjadi teroris 'lone wolf' yang tidak bergabung dengan sebuah organisasi," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menginginkan agar ilmuwan-ilmuwan sosial dapat meneliti tentang dampak penggunaan kemajuan teknologi yang mempengaruhi struktur tataran sosial di masyarakat Indonesia.

Terpilih sebagai nahkoda HIPIIS Muhadjir tak menampik bahwa tugas yang diembannya cukup berat. Tetapi dengan arahan presiden tadi, pihaknya berharap pengurus ke depan dapat lebih memfokuskan pada pengembangan ilmu-ilmu sosial untuk membangun bangsa dan mengantisipasi perubahan-perubahan yang cepat dan deras.

"Arahan bapak presiden sangat tepat, kita arahkan ilmu sosial dan penelitian-penelitian sosial untuk memberi kontribusi pada bangsa dengan menyiapkan kerangka kebijakan baik bidang ekonomi, bidang politik, maupun di bidang sosial yang bisa digunakan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan,” terang Guru Besar Universitas Negeri Malang ini.

Kongres HIPIIS ke-X juga dirangkai dengan International Conference yakni The 4th Sebelas Maret International Conference on Business, Economics, and Social Sciences (SMICBESS) dan The 1st Sebelas Maret International Conference on Social Sciences (SMICSOS), yang mendatangkan 3 keynote speakers yaitu Prof. James E. Owers dari Harvard University (USA),  Prof. Ali Fatemi dari DePaul University (USA) dan Prof. Amine Tarazi dari University of Limoges, Perancis.

Selain itu, juga akan menghadirkan Prof. Ravik Karsidi, Prof. Bruno Sergi dari University of Messina (Italia), dan Prof. Mehmet Huseyin Bilgin dari Istanbul Medeniyet University, (Turki) sebagai pembicara.

"Dalam konferensi internasional ini, memfasilitasi sejumlah artikel terbaik untuk dapat dipublikasikan di 15 jurnal internasional bereputasi (terindeks di SCOPUS). Terdapat sekitar 300 paper terpilih yang akan dipresentasikan oleh para peneliti dan pakar ilmu sosial baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Inggris, Perancis, Australia, India dan Jepang," pungkas Ravik. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya