Berita

Nusantara

Gerindra: Perluasan Pembatasan Lintasan Motor Rugikan Warga DKI

MINGGU, 06 AGUSTUS 2017 | 22:35 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Perluasan pembatasan lintasan sepeda motor yang digagas Pemprov DKI Jakarta dinilai merugikan warga. Terlebih, jika kebijakan tersebut tidak dikonsultasikan ke dewan yang merupakan wakil rakyat.

"Rencana perluasan larangan melintas sepeda motor mestinya harus dikonsultasikan ke legislatif. Dalam konsultasi, kan akan diketahui seperti apa kajian uji coba (mengatasi kemacetan) itu," kata anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Dwi Ratna seperti dikutip RMOLJakarta, Minggu (6/8).

Ratna menilai, Pemprov DKI juga harus mensosialisasikan kebijakan ini sebelum menerapkan uji coba. Sehingga, masyarakat tidak kaget dengan perubahan tersebut.
 

 
Menurutnya, kebijakan yang terkesan terburu-buru ini telah menimbulkan keresahan masyarakat, terutama di kalangan bawah. Pasalnya, banyak kerugian yang dialami oleh pengendara motor atas pemberlakuaan peraturan tersebut.

"Apapun policy yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta terkait perluasan larangan sepeda motor itu semua terkesan terburu-buru. Banyak sekali kerugian yang dituai pemilik sepeda motor kalau dilarang berjalan di sana," tegasnya.

Dinas Perhubungan DKI menyiapkan dua skenario perluasan pembatasan sepeda motor di Jakarta. Perluasan pembatasan dilakukan guna mengurai kemacetan akibat pembangunan infrastruktur di Jakarta.

Wakil Kepala Dishub DKI, Sigit Wijatmoko, mengatakan forum discussion group (FGD) yang akan digelar pada Rabu (9/8) mendatang, akan membahas dua skenario terkait pelaksanaan perluasan pembatasan sepeda motor.

Dikatakan Sigit, skenario pertama yakni pembatasan dilakukan dari Jalan Medan Merdeka Barat (Patung Kuda) hinga Bundaran Senayan.

"Dari TL (traffic light) Patung Kuda, Monas sampai dengan Bunderan Senayan dibuat larangan secara total untuk roda dua," kata Sigit.

Sigit menambahkan, skenario yang kedua yakni pelarangan sepeda motor dilakukan pembatasan waktu. Sepeda motor tetap akan dapat melintas di jalan yang tengah dilakukan pengerjaan infrastruktur.

Kedua, pembatasan jam/waktu melintas bagi kendaraan roda dua di ruas jalan yang sedang ada pembangunan infrastruktur. "Misalnya larangan pagi mulai pukul 06.00 sampai 10.00 dan atau sore hari untuk prioritas arus pulang kantor," jelas Sigit.

Lebih lanjut, Sigit menuturkan diharapkan pada September 2017 perluasan pembatasan sepeda motor dapat diberlakukan. Sebelum pemberlakuan, Sigit mengatakan uji coba akam dilakukan terlebih dahulu.

"Penerapan paling lambat awal September 2017 jika semua stake holder setuju pada saat FGD. Harapannya bisa segera diujicobakan," tandas Sigit. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya