Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

BNPB: 150 Hotspot Kebakaran Hutan Terdeteksi Di Kalbar

MINGGU, 06 AGUSTUS 2017 | 21:55 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Jumlah titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat masih tinggi, meski upaya pemadaman terus dilakukan.

Berdasarkan pantauan satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN pada Minggu (6/8) pagi, terdeteksi sebanyak 150 hotspot masih ada di Kalimantan Barat. Titik panas itu terdiri dari 109 hotspot kategori sedang dan 41 hotspot kategori tinggi.

"Jumlah hotspot ini jauh lebih banyak daripada daerah lainnya. Secara nasional, terdeteksi ada 282 hotspot," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.


Sutopo menguraikan bahwa 282 hotspot itu tersebar di Papua sebanyak 7 hotspot, NTT 12 hotspot, Kalimantan Barat 150 hotspot, Lampung 9 hotspot, Jawa Timur 5 hotspot, Jawa Tengah 6 hotspot, dan Jawa Barat 5 hotspot.

Kemudian Papua Barat sebanyak 2 hotspot, NTB 3 hotspot, Babel 11 hotspot, Kepri 4 hotspot, Maluku 2 hotspot, Sulteng 1 hotspot, Gorontalo 1 hotspot, Sumsel 23 hotspot, Kalteng 1 hotspot, Riau 16 hotspot, Sumut 9 hotspot, Jambi 2 hotspot, Sumbar 2 hotspot, Sulsel 18 hotspot, dan Malut 1.

"Di lapangan jumlah hotspot ini kemungkinan lebih banyak karena adanya daerah-daerah yang tidak terlintasi satelit saat ada kebakaran hutan dan lahan," sambung Sutopo.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini sebanyak 5 provinsi telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Kelima provinsi tersebut antara lain, Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

"Di Kalimantan Barat terdapat 5 kabupaten yang telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan yaitu Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Sekadau, Melawi, dan Bengkayang," pungkasnya.

Segenap upaya penanganan kebakaran terus dilakukan satgas terpadu dari TNI, Polri, BNPB, KLHK, BPPT, Manggala Agni, BPBD, Dinas Damkar, SKPD, Masyarakat Peduli Api, dan masyarakat. Bahkan BNPB turut mengerahkan helikopter untuk membantu pemadaman melalui pemboman air. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya