Berita

Nusantara

Petani Ingin Temui Mendag Bahas Harga Gula

RABU, 02 AGUSTUS 2017 | 20:59 WIB | LAPORAN:

Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) berencana mendatangi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk mendiskusikan penerapan harga acuan gula tani (HPP) dan harga eceran tertinggi (HET). Patokan harga itu diyakini terlalu rendah hingga membuat anjlok harga lelang gula tani tahun ini.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional APTRI Soemitro Samadikoen menjelaskan, lelang gula tani musim giling tahun 2017 lebih rendah dibanding ctahun lalu. Di mana, lelang gula tani musim giling 2016 mencapai rata-rata 11.500 per kilogram, sedangkan tahun ini rata-rata 9.500 per kilogram.

"Hal ini sangat merugikan petani karena biaya produksi naik akan tetapi harga jual gula rendah," kata Soemitro dalam keterangannya (Rabu, 2/8).


DPN APTRI sendiri telah melayangkan surat kepada mendag pada 11 April 2017 dan mengusulkan agar HPP Gula Petani Musim Giling 2017 sebesar Rp 11.767 per kilogram. Usulan didasarkan atas besaran biaya pokok produksi (BPP) sebesar Rp 10.600 per kilogram dengan asumsi produksi tebu pada tanaman plant cane 100 ton per hektar dan rendemen 7,5 persen. Sedangkan pada tanaman ratoon produksi tebu 90 ton per hektar dengan rendemen 7 persen. BPP telah memperhitungkan biaya bibit, pupuk, traktor dan kenaikan biaya produksi di antaranya adalah biaya garap, upah tenaga kerja dan biaya tebang angkut akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

DPN APTRI menilai, kebijakan penetapan HET gula tidak tepat karena gula termasuk juga gula tani tidak merupakan barang yang mendapat subsidi dari pemerintah. Sehingga pemerintah tidak boleh menekan harga pasar.

"Semestinya pemerintah cukup menetapkan HPP gula tani saja sebagai harga dasar perhitungan di dalam usaha tani tebu. Makanya kami minta mendag mau berdiskusi dan menerima kami untuk beraudiensi. Biar terang masalahnya," imbuhnya. [wah]  

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya