Berita

Foto: , Kapten Laut (KH) Aripudin

Pertahanan

Di Sudan, Pasukan Garuda Tempuh 14 Km Untuk Ambil Air Tiap Hari

SENIN, 31 JULI 2017 | 09:53 WIB | LAPORAN:

Pasukan Garuda Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-C/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indonesian Battalion (Indobatt) 03 melaksanakan patroli rutin water point (pengambilan air) di Ardamata untuk mendukung tugas-tugas pokok prajurit yang berada di wilayah Super Camp El Geneina, Sudan-Afrika, Minggu (30/7).

Komandan Satgas Indobatt-03, Letkol Inf Syamsul Alam di sela-sela kegiatan, mengatakan bahwa pengambilan air di daerah Ardamata rutin setiap hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, pembersihan badan, mencuci pakaian, piring, memasak sayur dan lain-lain. Para prajurit harus menempuh perjalanan sejauh 14 kilometer pulang pergi mulai pagi hingga sore dari Indobatt-03 Camp ke Ardamata.

Selama pengambilan air setiap hari ini, lanjut Letkol Inf Alam, para prajurit dikawal oleh tim Peace Keeping Force (PKF) berjumlah 17 orang yang dipimpin komandan peleton berpangkat letnan dua atau letnan satu, dengan didukung perlengkapan lengkap seperti rompi anti peluru (body armour), senjata, amunisi, helm dan sarung tangan yang sesuai standar keamanan. Selain itu juga disertai kendaraan dua Armoured Personel Carrier, dua mobil Land Cruiser dan dua mobil tangki air.

"Kegiatan ini dilakukan harus sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedur) agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai keinginan dan aturan yang berlaku. Selain itu tujuannya adalah memantau situasi keamanan di kampung Ardamata dan sekitarnya, sekaligus melaksanakan kegiatan pengambilan air untuk kebutuhan hidup," ujar Letkol Inf Syamsul Alam.
 
Adapun sistem pengambilan air di Ardamata ini, jelas Letkol Inf Alam, menggunakan sistem bor tanah yang disedot (pompa) disalurkan dari pipa kemudian ditampung di penampungan air. Tahap berikutnya adalah pemberian aluminium sulfat untuk menghilangkan sedimen berbahaya yang ada di air tersebut.

"Salah satu kendala utama yang dihadapi penduduk Sudan ini adalah kelangkaan sumber air, wilayah ini jarang sekali memiliki sumur bor dan aliran sungai, yang ada hanya genangan lumpur itupun airnya berwarna cokelat, kalau musim hujan airnya tidak higienis untuk kesehatan," terangnya.[wid]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Jika Dikelola Ugal-ugalan, Dana Haji Bisa Tergerus

Sabtu, 28 September 2024 | 06:05

Puluhan Pekerja PLTU Celukan Bawang Tuntut Pesangon

Sabtu, 28 September 2024 | 05:40

Waskita Karya Selesaikan Pembangunan 23 Ruas Jalan Tol

Sabtu, 28 September 2024 | 05:14

Rieke Diah Pitaloka Plong Parlemen Tolak Ekspor Pasir Laut

Sabtu, 28 September 2024 | 05:05

Jakarta Raih Penghargaan Anindhita

Sabtu, 28 September 2024 | 04:52

Bank Sampah Didorong Bisa Mandiri Secara Ekonomi

Sabtu, 28 September 2024 | 04:16

Kampanye Pilkada Jateng Lewat Medsos Rawan Penyebaran Hoaks

Sabtu, 28 September 2024 | 04:14

Kakek Tuna Netra Bersama Anak Perempuannya Disidang Kasus Pengeroyokan

Sabtu, 28 September 2024 | 03:44

Kasih Cucu Duit Tiga Gepok, Zulhas Tak Malu Sama Rakyat!

Sabtu, 28 September 2024 | 03:14

Mahasiswa Demo Bawa Mobil Sedot WC, Rocky Gerung: Potret Kejaksaan Sarat Masalah

Sabtu, 28 September 2024 | 03:01

Selengkapnya