Berita

Silaturrahim Kebudayaan/RMOL

Nusantara

Kembalikan Budaya Sebagai Ruh NKRI

JUMAT, 28 JULI 2017 | 18:15 WIB | LAPORAN:

Kebudayaan merupakan fondasi cara berfikir, sikap dan perilaku lahirnya Indonesia. Kebudayaan telah menjadi nafas masyarakat Nusantara bahkan sebelum hadirnya Indonesia sebagai entitas negara-bangsa.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dalam acara Silaturahim Kebudayaan “Meneguhkan Eksistensi Budaya dalam rangka Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” bersama Lesbumi di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).

Acara yang dihadiri oleh para budayawan dan tokoh agama ini bertujuan untuk meneguhkan nilai budaya dalam upaya menguatkan semangat ke-Indonesiaan, sekaligus mengurai dialektika nilai antara budaya, agama dan negara dalam menjawab ancaman disintegrasi nasional.


Kiai Said mengatakan kebudayaan sejak dahulu telah menjadi bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari denyut nadi masyarakat Nusantara. Wali Songo, misalnya, menjadikan kebudayaan sebagai medium fundamental diseminasi ajaran Islam yang telah mencirikan ajaran agama dalam bentuknya yang khas.

"Islam yang khas itu yakni Islam Nusantara yang santun, fleksibel dan adaptif dengan perkembangan zaman. Melalui kreasi adilihung wayang, tembang-tembangan, dan alat musik tradisional, Wali Songo berhasil membangun dialog mutualistik antara budaya dan agama,” ungkap Kiai Said.

Kiai Said juga menyinggung keberadaan negara Islam. Merujuk pada konsep negara Rasululloh Muhammad SAW, tidak ada negara Islam yang diperintahkan di dalamnya.

"Yang ada adalah negara madinah, yakni negara berkeadaban, berkebudayaan dan melibatkan semua unsur bangsa dari berbagai agama dan suku," kata Kiai Said.

Senada dengan Said Aqil, Ketua Pepabri Jenderal (Purn) Agum Gumelar mengatakan para founding fathers NKRI pun menyadari betapa kebudayaan merupakan nafas kehidupan dari eksistensi berbangsa dan bernegara, baik secara filosofis maupun konseptual dengan menempatkan kebudayaan sebagai identitas nasional,

Agum pun mengakui bahwa ancaman budaya asing terhadap budaya nasional memang mengkhawatirkan.
 
"Kita harus waspada terhadap ancaman budaya global yang saat ini telah benar-benar mengancam eksistensi budaya kita," tegas Agum.

Dalam kesempatan yang sama, Gusti Puger menyatakan bahwa manifestasi nilai-nilai budaya yang telah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara, utamanya dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional.

“Pada konteks ini, Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ditengah informasi yang tak terbendung, nilai-nilai kearifan lokal dianggap benda usang yang tak perlu lagi diurus dan diolah menjadi tata nilai terbarukan dalam dinamika jaman,” jelas Gusti Puger.

Dalam forum silaturahim budaya itu, ada kesepakatan bahwa negara seharusnya hadir untuk mengembalikan kebudayaan sebagai identitas nasional melalui beragam affirmative action policy pemerintah. Acara semacam ini menjadi penting untuk mengingatkan kembali bangsa Indonesia dalam merevitalisasi nilai budaya sebagai rancang bangun pondasi negara kesatuan Republik Indonesia.[san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya