Berita

Pertahanan

Komisi I: Indonesia Perlu Punya Sukhoi 35 Dan Kapal Selam Kilo

JUMAT, 28 JULI 2017 | 00:10 WIB | LAPORAN:

. Keinginan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar Indonesia segera memiliki pesawat tempur Sukhoi 35 dan kapal selam Kelas Kilo asal Rusia mendapat dukungan Komisi I DPR.

Pesawat tempur dan kapal selam canggih itu dianggap diperlukan Indonesia untuk menjaga udara dan laut Indonesia dari ancaman pihak luar.

"Saya kira (Indonesia) perlu punya. Sukhoi 35 dan kapal selam Kilo kan canggih. Beberapa negara lain, termasuk Korea Selatan, sudah memesan itu," ucap Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha, Kamis (27/7).

Politisi PPP ini mengakui, saat ini kondisi keuangan negara memang sedang seret. Namun, dengan tingginya ancaman dari luar, Pemerintah tetap harus mengupayakan pengadaan dua jenis alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu dengan segera.

"Kan kita berbatasan dengan China Selatan, kita juga berhadapan dengan Australia. Untuk menjaga ketahanan negara, kita perlu senjata itu," tandasnya.

Rabu lalu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sedang melakukan negosiasi dengan pihak Pemerintah Rusia agar TNI bisa memiliki pesawat Sukhoi-35. Selain itu, pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan para menteri yang terkait di dalam negeri. Karena itu, pembelian tersebut tidak bisa dilakukan buru-buru.

"Itu (beli) Sukhoi bukan seperti beli kacang goreng yang langsung makan. Kita pesan, tanya dulu dengan Menko (Menko Polhukam Wiranto), kita koordinasi, setelah itu baru mengajukan ke Presiden," kata Ryamizard.

Tujuan dari negosiasi itu, kata Ryamizard, agar Indonesia bisa mendapatkan 11 unit Sukhoi 35 dari rencana awal sebanyak 8 unit. Selain itu, pihaknya juga ingin agar harga yang dipakai adalah harga dasar. "Enggak mau saya yang dulu-dulu," tegasnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya mengeluhkan pembelian pesawat Sukhoi 35 yang belum terwujud. Gatot berharap Komisi I DPR dan Menteri Pertahanan segera membahas pembelian Sukhoi 35 dan kapal selam Kelas Kilo milik Rusia agar TNI bisa memiliki alutsista modern. [rus]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Jika Dikelola Ugal-ugalan, Dana Haji Bisa Tergerus

Sabtu, 28 September 2024 | 06:05

Puluhan Pekerja PLTU Celukan Bawang Tuntut Pesangon

Sabtu, 28 September 2024 | 05:40

Waskita Karya Selesaikan Pembangunan 23 Ruas Jalan Tol

Sabtu, 28 September 2024 | 05:14

Rieke Diah Pitaloka Plong Parlemen Tolak Ekspor Pasir Laut

Sabtu, 28 September 2024 | 05:05

Jakarta Raih Penghargaan Anindhita

Sabtu, 28 September 2024 | 04:52

Bank Sampah Didorong Bisa Mandiri Secara Ekonomi

Sabtu, 28 September 2024 | 04:16

Kampanye Pilkada Jateng Lewat Medsos Rawan Penyebaran Hoaks

Sabtu, 28 September 2024 | 04:14

Kakek Tuna Netra Bersama Anak Perempuannya Disidang Kasus Pengeroyokan

Sabtu, 28 September 2024 | 03:44

Kasih Cucu Duit Tiga Gepok, Zulhas Tak Malu Sama Rakyat!

Sabtu, 28 September 2024 | 03:14

Mahasiswa Demo Bawa Mobil Sedot WC, Rocky Gerung: Potret Kejaksaan Sarat Masalah

Sabtu, 28 September 2024 | 03:01

Selengkapnya