Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

SURVEI INES

Mayoritas Warga Ingin Bupati Siak Pimpin Riau

RABU, 26 JULI 2017 | 22:40 WIB | LAPORAN:

Indonesia Network Election (INES) melakukan survei terhadap Calon Gubernur Riau pada Pilkada 2018 mendatang.

Survei  dilakukan 5 Juli-15 Juli 2017, dengan jumlah sampel 1984  responden yang tersebar di 135 Kecamatan di Provinsi Riau dengan tingkat kepercayaan/ confidence level sebesar 95 persen, dan Margin of Error +/- 2.2 persen.

Direktur Eksekutif INES, Sutisna mengatakan, masyarakat Riau lebih banyak memilih Bupati Siak, Syamsuar untuk menjadi Gubernur Riau 2018 mendatang.


"Tingkat Elektabilitas, ketika ditanyakan secara Top Of Mind, Syamsuar 21,3 persen, Firdaus 11,4 persen, HM. Haris 9,9 persen, Septina Primawati 8,2 persen, Achmad 11,2 persen, Lukman Edy 6,2 persen dan Gubenur Petahana Riau Arsyadjuliandi Rachman 8,3 persen, Indra Muchlis 5,6 persen, Istiawati ayus 2,3 persen, Yopi Arianto 3,2 persen, Sukarmis 2,3 persen, Irwan Nasir 2,4 persen dan tidak menjawab sebanyak 9,5 persen," jelas Sutisna dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (26/7).

Menurut Sutisna, saat para responden ditanya 'Dengan Pertanyaan Tertutup', dari ke-12 tokoh tersebut jika diadakan pemilihan Gubernur hari ini maka jawaban responden adalah Syamsuar Bupati Siak dipilih 22,3 Persen Masyarakat Riau, Firdaus 11,1 persen, HM. Haris 8,2 persen, Septina Primawati 7,4 persen, Achmad 9,2 persen, Lukman Edy 6,2 persen, Indra Muchlis 5,6 persen, Istiawati ayus 2,3 persen, Yopi Arianto 3,2 persen, Sukarmis 3,3 persen, Irwan Nasir 2,3 persen dan tidak menjawab sebanyak 11,4 persen.

Sementara untuk tingkat popularitas, lanjut Sutisna, hanya empat tokoh yang memiliki tingkat pengenalan masyarakat Riau di atas 80 persen, yaitu tertinggi Ahmad mantan Bupati Rohul dua periode dan pernah mencalonkan diri sebagai Cagub Riau dengan tingkat Popularitas 85,3 persen, Arsyadjuliandi Rachman Gubernur Petahana 81,4 persen, Syamsuar Bupati Siak 81,2 persen sementara untuk tokoh lainnya di bawah 80 persen.

"Tapi perlu dicatat, tingkat popularitas yang tingi merupakan modal awal bagi tokoh untuk bisa menjadi pilihan masyarakat, sebab saat ini diketahui bahwa publik Riau paling banyak menerima informasi seputar kandidat melalui poster, baliho dan alat iklan kampanye lainnya, medsos dan media massa cetak dan online," ujarnya.

Untuk tingkat akseptabilitas sendiri, Sutisna menyebutkan, Syamsuar adalah tokoh yang paling diterima oleh masyarakat Riau yaitu sebesar 84,2 persen, lalu disusul Septina 81,6 persen, Firdaus 81,5 persen, Achmad 78,7 persen, HM. Harris 75,3 persen, Arsyadjuliandi Rachman 72,3 persen, Lukman Edy 60,2. Sementara tokoh lainnya di bawah 50 persen tingkat akseptabilitasnya di mata masyarakat Riau.

"Ada beberapa faktor masyarakat Riau dalam menilai cocok atau tidaknya tokoh layak memimpin Riau, diantaranya kualitas, kompetensi, integritas, profesionalitas, personalitas, perilaku, prestasi, reputasi, kepemimpinan," katanya.

Dalam survei tersebut, Sutisna mengaku, muncul penilaian dari masyarakat Riau bahwa kinerja Pemda Riau selama lima tahun terakhir dalam bidang ekonomi menunjukan bahwa warga Riau merasa kepemimpinan Gubernur Petahana Riau saat ini tidak berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau.

"Keadaan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di Propinsi Riau temuan survei menunjukan 60,90 persen dari 1.984 responden menilai bahwa kinerja Gubenur Petahana dalam hal pembangunan fasilitas pendidikan tidaklah ada bedanya dengan pemerintahan sebelumnya, hanya sebatas misi pada saat kampanye saja agar memperoleh banyak suara tanpa ada aktualisasi," ujarnya.

Temuan survei lainnya, menurut Sutisna, yaitu masyarakat Riau menilai bahwa keadaan fasilitas sarana dan prasarana infrastruktur dan transportasi di Provinsi Riau sangat buruk dan ini terekam dalam jawaban 60,7 persen. Sedangkan yang mengatakan tetap atau tidak ada perubahan hanyalah 15,8 persen dan yang mengatakan baik hanya 23,8 persen, diakibatkan banyaknya APBD yang bocor alias dikorupsi dan kurang maksimalnya penyerapan anggaran dalam Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Infrastruktur dan Transportasi.

"Karena itu Gubernur Riau mendatang perlu melakukan pengembangan dan peningkatan prasarana transportasi, tersedianya master plan transportasi, Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan (RUJTJ), dan tataran transportasi yang bersifat lokal," pungkasnya. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya